Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan pihaknya akan menggelar dua kegiatan berskala internasional, yakni konferensi para pemimpin agama seluruh dunia atau "Religion 20" (R20) dan "Muktamar Internasional Fikih Peradaban".
"Dua agenda ini sedang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia terkait dengan berbagai kemelut di belahan dunia," kata Gus Yahya, sapaan akrab, KH. Yahya Cholil Staquf, dalam Pembukaan Konferensi Besar (Konbes) PBNU di Jakarta, Jumat (20/5) malam.
Dikutip dari siaran pers, Sabtu, Gus Yahya mengatakan dengan ikhtiar yang ditempuh melalui penyelenggaraan kegiatan internasional dalam rangka menyongsong satu abad NU pada tahun 2023 itu, NU akan menemukan alur tempuh bermakna dalam mencari solusi atas masalah-masalah kemanusiaan dan peradaban.
Ia pun mengatakan dua kegiatan berskala internasional itu merupakan bagian dari program strategis NU yang terdiri atas sembilan klaster. Semua program ditujukan agar pada saat NU berusia 100 tahun, seluruh warganya (nahdliyin) memiliki wawasan yang jelas mengenai hal-hal yang akan dilakukan 100 tahun ke depan.
Selanjutnya, Gus Yahya menyebutkan dalam empat bulan ini, ia bersama jajaran tanfiziyah berhasil membangun rancangan agenda dan pengabdian yang akan dijalankan dalam lima tahun ke depan.
"Dalam lima tahun ke depan, kami pengurus pusat dan daerah akan disibukkan menjalankan program-program itu," kata dia.
Gus Yahya juga menyampaikan bahwa sejak dia dilantik menjadi ketua umum, PBNU telah menyusun beberapa program. Di antaranya, program peremajaan sawit rakyat sebanyak 80 ribu hektare di seluruh Indonesia, pengembangan kampung nelayan di 80 titik, program 10 wirasantri, bimbingan pernikahan, dan pelatihan-pelatihan kader.
Lalu mengenai Konbes PBNU, Menurut Gus Yahya, kegiatan itu digelar untuk merespons berbagai perkembangan yang terjadi, seperti perihal pekerjaan-pekerjaan besar yang harus dilakukan NU.
Untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan besar itu, lanjut dia, diperlukan sistem kaderisasi yang mumpuni.
Dalam Konbes PBNU yang berlangsung pada 20-22 Mei 2022 itu, juga ditandatangani nota kesepahaman antara PBNU dan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menandai terjalinnya kerja sama akselerasi digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate berharap kesepakatan tersebut dapat menjadi tonggak sinergi antara pihaknya dan NU untuk pengembangan ekosistem digital di Indonesia yang lebih produktif, aman, dan bertanggung jawab.
Bahkan menurutnya, setelah penandatangan nota kesepakatan itu, ada langkah konkret yang akan dilakukan pemerintah, yakni menyediakan akses internet ke pondok-pondok pesantren di bawah naungan NU.
"Pemerintah akan menyediakan akses internet ke pondok-pondok pesantren di bawah naungan NU karena membangun NU, membangun Indonesia. NU maju, Indonesia maju," tutur Johnny.
Berita Terkait
PBNU mengucapkan selamat pelantikan dan siap bersama Prabowo-Gibran
Sabtu, 19 Oktober 2024 11:25 Wib
Sespri Ketum PBNU siap tempuh mekanisme internal PKB terkait isu akan diganti
Kamis, 12 September 2024 18:02 Wib
Ketum PBNU membantah ada intimidasi jelang Muktamar PKB
Kamis, 22 Agustus 2024 17:19 Wib
PBNU siap mengelola tambang di Kaltim seluas 26.000 ha
Kamis, 22 Agustus 2024 16:09 Wib
Ketum PKB mengaku sengaja tak datang penuhi undangan PBNU
Kamis, 22 Agustus 2024 8:44 Wib
Mantan politikus PKB: PBNU dan PKB tak bisa disatukan
Rabu, 21 Agustus 2024 18:50 Wib
Wakil Sekjen: PBNU ingin mengembalikan supremasi ulama di PKB
Rabu, 21 Agustus 2024 18:49 Wib
Yaqut Cholil Qoumas menegaskan belum terima surat pemecatan dari PKB
Selasa, 20 Agustus 2024 20:26 Wib