Executive Chairman Hyundai sampaikan rencana ekspansi di Indonesia kepada Presiden Jokowi
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Executive Chairman Hyundai Motor Group Chung Eui-sun di Lotte Hotel, Seoul, Korea Selatan pada Kamis, yang menyampaikan rencana ekspansi penelitian dan pengembangan mobil listrik di Indonesia.
"Bapak Presiden juga menerima khusus dari Hyundai, Chairman dari Hyundai, kebetulan tadi menyampaikan bahwa mereka akan melakukan ekspansi untuk mobil listrik dan R&D-nya di Indonesia, ini masih dalam perencanaan," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Selain di bidang mobil listrik, menurut Bahlil, Hyundai juga tertarik untuk ambil bagian dalam investasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"(Hyundai) juga akan ikut mengambil bagian dalam investasi di IKN, ini sesuatu hal yang positif," katanya.
Ketertarikan Hyundai menambah daftar perusahaan Korsel yang minat berinvestasi dalam pembangunan IKN Nusantara setelah LG.
Kementerian Investasi/BKPM sebelumnya juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Posco yang turut tertarik berinvestasi di IKN Nusantara.
"Jadi enggak benar itu kalau ada persepsi yang orang selalu meragukan apakah ada investasi untuk masuk ke IKN," ungkapnya.
Presiden Jokowi sebelumnya juga sempat bertemu dengan sejumlah CEO perusahaan Korsel di tempat yang sama.
Presiden mengajak para pengusaha Korsel untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia, mengingat Negara Ginseng itu saat ini merupakan negara asal penanaman modal asing keenam terbesar di tanah air.
Ia berpesan apabila perusahaan-perusahaan Korsel mengalami kendala di lapangan mereka tidak segan untuk menyampaikannya kepada jajaran menteri baik itu Menteri Investasi Bahlil maupun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain kedua menteri di atas, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Duta Besar RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hyundai sampaikan rencana ekspansi di Indonesia kepada Presiden Jokowi
"Bapak Presiden juga menerima khusus dari Hyundai, Chairman dari Hyundai, kebetulan tadi menyampaikan bahwa mereka akan melakukan ekspansi untuk mobil listrik dan R&D-nya di Indonesia, ini masih dalam perencanaan," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Selain di bidang mobil listrik, menurut Bahlil, Hyundai juga tertarik untuk ambil bagian dalam investasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"(Hyundai) juga akan ikut mengambil bagian dalam investasi di IKN, ini sesuatu hal yang positif," katanya.
Ketertarikan Hyundai menambah daftar perusahaan Korsel yang minat berinvestasi dalam pembangunan IKN Nusantara setelah LG.
Kementerian Investasi/BKPM sebelumnya juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Posco yang turut tertarik berinvestasi di IKN Nusantara.
"Jadi enggak benar itu kalau ada persepsi yang orang selalu meragukan apakah ada investasi untuk masuk ke IKN," ungkapnya.
Presiden Jokowi sebelumnya juga sempat bertemu dengan sejumlah CEO perusahaan Korsel di tempat yang sama.
Presiden mengajak para pengusaha Korsel untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia, mengingat Negara Ginseng itu saat ini merupakan negara asal penanaman modal asing keenam terbesar di tanah air.
Ia berpesan apabila perusahaan-perusahaan Korsel mengalami kendala di lapangan mereka tidak segan untuk menyampaikannya kepada jajaran menteri baik itu Menteri Investasi Bahlil maupun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain kedua menteri di atas, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Duta Besar RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hyundai sampaikan rencana ekspansi di Indonesia kepada Presiden Jokowi