Yogyakarta (ANTARA) - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito meminta penjatuhan sanksi terhadap oknum TNI yang menodongkan pistol kepada pengendara mobil di ruas Jalan Tol Jagorawi, Jakarta Timur disampaikan kepada publik secara transparan.
"Harus disampaikan secara transparan kepada masyarakat," ujar Arie saat ditemui di Yogyakarta, Selasa.
Meski bersifat kasuistik, menurut Arie, simbol-simbol kekerasan seperti yang ditunjukkan oknum TNI kepada pengendara mobil lain di Tol Jagorawi seyogianya jangan dianggap sepele karena bisa menjadi teror dan seolah melegitimasi hukum rimba di tengah masyarakat.
"Dengan mereproduksi simbol-simbol kekerasan itu, kita menghadapi satu kenyataan bahwa ada 'distrust' (ketidakpercayaan) satu sisi, kemudian yang kedua merosotnya legitimasi bahwa institusi hukum mestinya bisa melindungi, sekarang bisa bertindak seenaknya," ujar Arie.
Merespons kasus itu, ia meminta institusi terkait segera melakukan upaya pendisiplinan setiap oknum yang mereproduksi simbol kekerasan sehingga masyarakat tidak lagi mengalami ketakutan.
Paling penting, lanjut Arie, upaya pencegahan agar kasus serupa tidak berulang wajib dilakukan dengan menanamkan karakter humanis kepada seluruh anggota yang bertugas sebagai pelayan masyarakat.
"Pelayan masyarakat itu ya harus melayani, bukan mereproduksi kegagahan," ujar dia.
Apabila pembenahan serta pencegahan terhadap kasus serupa tidak atau gagal dilakukan, ia khawatir kepercayaan masyarakat terhadap institusi keamanan, khususnya TNI akan menurun.
Bagaimanapun, lanjut Arie, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah rasa nyaman dan kesejahteraan.
"Ini kan institusi-institusi keamanan mengalami kemerosotan reputasi, mari kita benahi. Atas dasar itu maka harus ada upaya untuk terus menerus, publik harus mengingatkan, kalau tidak maka reputasinya akan turun," ujar Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni ini.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan pengemudi Toyota Fortuner menodongkan pistol saat hendak menyalip pengendara mobil lain di Tol Jagorawi, Jakarta Timur.
Belakangan, Kementerian Pertahanan melalui juru bicaranya Dahnil Anzar Simanjuntak meminta maaf atas kejadian itu karena pengemudi merupakan oknum prajurit TNI yang bertugas di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Menurut Dahnil, yang bersangkutan segera diproses hukum di bagian internal Kemhan setelan itu akan dikembalikan ke Mabes TNI.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sosiolog UGM minta sanksi oknum TNI todongkan pistol transparan
Berita Terkait
Nomenklatur Kodam Pattimura berganti dari XVI jadi XV
Selasa, 14 Mei 2024 18:35 Wib
TNI AU kembali mengevakuasi 18 korban banjir di Luwu Sulawesi Selatan
Senin, 13 Mei 2024 13:55 Wib
TNI AD mengerahkan 4.463 personel amankan World Water Forum ke-10 di Bali
Sabtu, 11 Mei 2024 12:03 Wib
Polri-TNI evakuasi warga stroke dari wilayah terisolasi di Luwu Sulsel
Jumat, 10 Mei 2024 20:11 Wib
TNI AU mengevakuasi 143 korban banjir di Luwu Sulsel
Jumat, 10 Mei 2024 18:58 Wib
Kodim Tator membersihkan material longsor dan evakuasi barang korban
Jumat, 10 Mei 2024 17:23 Wib
Staf Ahli KSAD menggelar FGD pengelolaan jaringan mandiri
Rabu, 8 Mei 2024 0:20 Wib
Satgas Gulben Lantamal VI Makassar bantu cari dan evakuasi korban bencana di Luwu
Selasa, 7 Mei 2024 21:45 Wib