Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terus berupaya memaksimalkan program Gerakan Tanam Cabai Sehat Tekan Inflasi (Gertac Sehati) yang dicanangkan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) sebagai upaya untuk mengatasi tantangan inflasi.
Kepala Dinas TPHP Sinjai H Kamaruddin dihubungi dari Makassar, Rabu, mengatakan program Gertac Sehati ini telah dirasakan dampaknya oleh masyarakat yang tidak begitu terpengaruh saat melonjaknya harga cabai beberapa waktu lalu.
"Kita memang tidak bisa menekan harga (cabai). Namun paling tidak, kebutuhan harian dari masyarakat bisa terpenuhi karena adanya ketersediaan. Alhamdulillah sudah kita lihat hasilnya yang membuat kita tidak begitu terdampak mahalnya harga cabai," ujar Kamaruddin.
Melalui Program Gertac Sehati, lanjutnya, TPHP Sinjai mengajak masyarakat untuk menanam minimal dua pohon cabai di sekitar rumah.
Ia mengatakan, pada awal-awal program ini hanya diperuntukkan ke ASN, namun kemudian berlanjut ke masyarakat di sembilan kecamatan dan telah melakukan panen raya pada akhir Agustus 2022.
Kamaruddin mengutarakan harapannya agar program ini bisa berlanjut dan dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat melalui berbagai media tanam sebab bisa membantu memenuhi ketersediaan konsumsi cabai dalam keluarga sehingga ke depannya tidak terpengaruh jika terjadi kenaikan harga di pasaran.
"Pengadaan bibit masih kita lakukan secara swadaya. Namun ke depan, kita harapkan bisa dimasukkan dalam dana-dana desa untuk pangan lestari," jelasnya.
Selain cabai, ujar dia, program ini juga fokus untuk bawang yang juga menjadi salah satu komoditas yang harganya sering mengalami lonjakan.