Makassar (ANTARA) - Shelter Warga atau tempat berlindung bentukan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar untuk pertama kalinya membuka layanan konsultasi gratis di Lorong Wisata (Longwis), Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujung Pandang.
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi di Makassar, Sabtu, menyampaikan layanan konsultasi keluarga dan hukum kini sudah dibuka secara gratis bagi warga Kota Makassar di setiap kelurahan.
"Shelter Warga ini ada di semua kelurahan dan mulai saat ini sudah membuka pelayanan konsultasi gratis. Jadi, mari dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.
Fatmawati Rusdi mengatakan pembukaan layanan konsultasi gratis perdana ini juga bertepatan dengan kampanye Puncak 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKtP) dan Alhamdulillah, dengan keberadaan Shelter Warga untuk kita, bagi masyarakat yang membutuhkan silakan datang," katanya.
Kunjungan lapangan ke Lorong Wisata ini merupakan rangkaian terakhir dari acara puncak kegiatan 16HAKtP 2022 yang digelar oleh berbagai pegiat komunitas perempuan dan anak .
Sekaligus bentuk kampanye "Stop Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak" dan langkah perdana menyampaikan dibukanya layanan konsultasi gratis.
Adapun Shelter Warga yang turut bergabung dalam memberikan pelayanan gratis ini antara lain, Posbakum Pengadilan Agama Makassar, Puspaga DP3A Kota Makassar, Koalisi Stop Perkawinan Anak Sulsel, dan ICJ Makassar.
Fatmawati Rusdi menuturkan warga dapat mendatangi salah satu lembaga di atas jika ingin berkonsultasi secara gratis terkait masalah keluarga, masalah anak, maupun hukum.
Selain itu, warga juga bisa mendatangi Shelter Warga di kelurahannya untuk mendapatkan petunjuk konsultasi lebih lanjut.
"Jadi ada Shelter Warga berbasis kelurahan, baik itu melalui RT/RW, silahkan datang jangan takut," paparnya.
Fatmawati Rusdi mengatakan adanya Shelter Warga yang tersebar di seluruh kelurahan merupakan upaya Pemkot Makassar dalam mendekatkan pelayanannya.
Dirinya berharap Shelter Warga dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan edukasi dan konsultasi hingga skop keluarga terkecil.
"Dengan adanya Shelter Warga kita dapat mendekatkan pelayanan kepada warga sebagai tempat mengadu terdekat. Ini sebagai salah satu upaya dari pencegahan dan penangan kekerasan di masyarakat," tuturnya.
Fatmawati Rusdi pun meminta agar warga tidak perlu khawatir dan takut untuk datang jika mendapatkan kasus kekerasan berat. Sebab Pemkot Makassar telah menyediakan rumah aman bagi korban.
"Bahkan pemerintah itu menyiapkan rumah aman bagi korban," urainya.
Selain layanan konsultasi keluarga dan hukum gratis, sebelumnya Pemkot Makassar juga telah menggaungkan program Jagai Anakta. Program ini memberikan edukasi pada orang tua juga anak bagaimana menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat.
Sehingga dengan adanya hal itu, diharapkan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat menurun di Kota Makassar.*
Berita Terkait
SAR Gabungan mengevakuasi delapan warga terisolasi pascabencana di Luwu
Senin, 6 Mei 2024 17:28 Wib
Danlantamal VI Makassar proses hukum oknum aparat TNI AL terkait penembakan warga
Senin, 6 Mei 2024 13:15 Wib
Kapolda Sulsel membantu evakuasi ibu hamil terisolasi bencana di Luwu
Minggu, 5 Mei 2024 17:15 Wib
Warga terisolir akibat banjir di Kecamatan Latimojong terima bantuan
Minggu, 5 Mei 2024 15:56 Wib
Gubernur Sulsel :sebut 12 Ribu warga terdampak banjir di Wajo
Sabtu, 4 Mei 2024 22:17 Wib
BNPB : 2.957 warga Soppeng terdampak bencana banjir di Sulsel
Sabtu, 4 Mei 2024 15:55 Wib
Sekitar 3.000 warga Latimojong Luwu masih terisolasi akibat jembatan putus
Sabtu, 4 Mei 2024 14:28 Wib
BPBD Luwu: Tujuh meninggal dan ribuan rumah terdampak banjir
Sabtu, 4 Mei 2024 1:41 Wib