Bantaeng, Sulsel (Antara News) - Kabupaten Bantaeng tahun 2013 ini akan menjadi Kabupaten yang mendapat pasokan listrik terbesar kedua di Sulawesi Selatan setelah Makassar.
Kabupaten ini mendapat tambahan pasokan 370 megawatt dari PT PLN (Persero) Tbk sehingga pemakaian listrik Bantaeng akan mencapai sekitar 400 megawatt. Secara bertahap, penandatanganan MoU pasokan listrik tersebut mulai dilakukan Jumat 15 Februari di Jakarta.
"Hari ini Bupati Bantaeng Prof Dr Nurdin Abdullah di Jakarta menandatangani MoU pasokan listrik sebanyak 70 megawatt," ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Tambang dan Energi Bantaeng, Abdul Gani, yang dikonfirmasi Bantaeng-Jakarta, Jumat.
Saat dihubungi, Gani bersama rombongan Pemkab Bantaeng, di antaranya Bupati dan Sekretaris Kabupaten Muhammad Yasin berada di Jakarta bersama direktur utama PLN Persero Nur Pamudji.
Dia menjelaskan, penandatangan MoU pasokan listrik 300 megawatt selanjutnya akan dilakukan di Bantaeng, dalam waktu dekat. "MoU itu ditandatangani dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA). Khusus tambahan listrik 70 megawatt itu, diperuntukkan kepada PT Earthstone Metals Indonesia (perusahaan industri besi/mangan)," ujar Abdul Gani.
Sedangkan tambahan 300 megawatt tersebut, lanjutnya, diperuntukkan kepada Macrolink International Mineral C.Ltd. "Penandatanganan 300 megawatt itu rencana akan dilakukan Maret mendatang. Penandatanganannya sekaligus peletakan batu pertama pembangunan smelter PT Bumi Bakti Sulawesi," ucap Sekretaris Kabupaten Bantaeng, HM Yasin.
Salah satu poin kesepakatan yang dibangun dalam MoU tersebut adalah Pemkab akan membantu pembangunan Gardu Induk (GI) berkapasitas 30 Mega Watt (MW) di Kabupaten Bantaeng. "Gardu induk kita target rampung 2013. GI ini akan membantu pasokan listrik di wilayah PLN Wilayah Sulselrabar," tambah Gani.
Bupati Nurdin Abdullah menjelaskan, ada beberapa perusahaan yang sudah menyatakan komitmen menempatkan industrinya di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), yakni PT Bumi Bakti Sulawesi, Macrolink International Mineral C.Ltd (industry pengolahan bijih nikel), PT Earthstone Metals Indonesia (besi/mangan), PT Megapower Makmur (Pembangkit listrik tenaga minihidro) dan PT Hong Industri Indodnesia yang akan membangun industry pakan ternak sapi. (Editor : Fredrich C Kuen)