Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,5 di wilayah Bukittinggi, Sumatra Barat, pada Sabtu, tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono dalam keterangan, di Jakarta, Sabtu.
Daryono menjelaskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,30 Lintang Selatan (LS) ; 100,28 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 9 kilometer arah Barat Laut Bukittinggi, Sumatra Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Pihaknya mengatakan berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter-nya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif segmen Sianok.
Gempa yang terjadi pada Sabtu pukul 12.21.22 WIB ini dirasakan di daerah Bukittinggi dengan skala intensitas IV MMI (Modified Mercalli Intensity), artinya getaran dirasakan banyak orang dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi, gerabah pecah.
Sedangkan di Padang Panjang dan Pariaman dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI, artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, getaran terasa seakan akan truk berlalu.
Pasca gempa bumi tersebut hingga pukul 13.00 WIB, telah terjadi dua kali gempa bumi susulan.
"Hingga pukul 13.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada dua aktivitas gempa bumi susulan," kata Daryono.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa bumi di Bukittinggi tidak berpotensi tsunami