Makassar (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan terus berupaya mendorong inklusi keuangan sebagai bagian dari kebijakan makroprudensial yang membantu mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Kami terus mendorong inklusi keuangan di segala sektor, termasuk sektor pariwisata untuk mendorong PEN di lapangan," kata Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan (Sulsel) Causa Iman Karana di Makassar, Sabtu.
Inklusi keuangan adalah ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengatakan sistem pembayaran dengan uang elektronik telah digagas oleh Bank Indonesia yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebelum pandemi COVID-19, Namun pelaksanaan di lapangan masih terbilang lamban, hingga akhirnya pandemi telah memaksanya berjalan cepat.
QRIS merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan BI dan akan memperkuat UMKM dalam bertransaksi termasuk di lokasi wisata seperti kawasan karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros.
Selain menyasar UMKM, BI Sulsel juga mengembangkan penggunaan QRIS di lokasi objek wisata. Khusus di Rammang-Rammang sudah diperkenalkan pada medio Desember 2021.
Digitalisasi keuangan ini sudah diimplementasikan dengan menggunakan QRIS di objek wisata karst terpanjang kedua di dunia ini.
"Kita akan dorong terus, sudah pasang alatnya, tinggal PR-nya bagaimana menggunakan QRIS di area ini," kata Kpw BI Sulsel.
Untuk karcis masuk ke salah satu site geopark Maros-Pangkep ini, sudah menggunakan QRIS, sehingga pengunjung dapat melakukan pembayaran karcis secara digital melalui barkode telepon pintar para pengunjung.
Begitu pula para perdagangan kuliner atau UMKM yang ada di kawasan Rammang-Rammang juga sudah mulai menggunakan QRIS dalam bertransaksi, meskipun juga masih ada yang mengkombinasikan dengan pembayaran secara tunai.
"Kami selain menawarkan penggunaan QRIS untuk pembayaran, juga masih menerima pembayaran tunai, karena belum semua pengujung menggunakan QRIS untuk bertransaksi," kata salah seorang pedagang, Jalil di kawasan wisata karst Rammang-Rammang.
Begitu pula dalam hal bertransaksi, sebelumnya dominan menggunakan uang tunai, secara bertahap masyarakat menggunakan uang elektronik sebagai sistem pembayaran dalam bertransaksi.
Berita Terkait
Pelindo Regional 4 prediksi arus penumpang kapal naik 12,5 persen
Kamis, 12 Desember 2024 19:43 Wib
Kementerian ESDM memastikan tidak lakukan pembatasan subsidi LPG
Kamis, 12 Desember 2024 15:27 Wib
Wamenaker imbau agar sejumlah provinsi segera mengumumkan UMP 2025
Kamis, 12 Desember 2024 13:40 Wib
Mentan menggandeng TNI AD percepat swasembada pangan
Kamis, 12 Desember 2024 11:51 Wib
Emas Antam 12 Desember naik menjadi Rp1,548 juta per gram
Kamis, 12 Desember 2024 10:01 Wib
Dishub Sulsel memperkirakan 3,7 juta warga mudik saat libur akhir tahun
Kamis, 12 Desember 2024 6:13 Wib
Belanja pemerintah pusat capai Rp2.098,6 triliun hingga November 2024
Rabu, 11 Desember 2024 20:16 Wib
UPT Pariwisata Bira siapkan 1.900 kamar di Bulukumba jelang libur Natal dan Tahun Baru
Rabu, 11 Desember 2024 19:41 Wib