Makassar (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Makassar Muhammad Idris Ahmad mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan awas membeli hewan qurban yang akan disembelih pada hari Raya Idul Adha jangan sampai terpapar Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).
"Setidaknya, masyarakat harus lebih hati-hati dan disarankan agar memperoleh sapi qurban dari sumber yang lebih terjamin kesehatannya," tutur Idris menekankan di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Ia mengatakan masyarakat agar tidak asal pilih hewan qurban untuk disembelih menyusul ditemukannya sejumlah sapi dari berbagai daerah di Sulsel disinyalir mengidap penyakit berbahaya. Sehingga patut diwaspadai penularan penyakit hewan ini tidak berdampak kerugian bagi masyarakat.
Menurutnya, tentu ada syarat sah dan ketentuan yang harus dipenuhi, seperti di antaranya tidak cacat dan bebas penyakit. Untuk itu, sebagai perusahaan pemerintah pihaknya mesti memberi jaminan rasa aman kepada masyarakat agar mendapatkan sapi terbaik.
"Ini demi mencegah penularan penyakit, kami tentu tidak main-main. Kami melakukan langkah antisipasi sejak dini dengan memastikan stok sapi di RPH benar-benar telah melalui pengecekan kesehatan maksimal agar lebih terjamin dan aman," ungkap dia.
Ia menyebutkan, berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, dan 43 jenis penyakit hewan yang bersifat ekonomis.
Namun ada 14 jenis penyakit hewan bersifat strategis sering muncul dan mewabah seperti Avian Influenza/Flu Burung, BEF, Rabies, SE, Anthrax, Brucellosis, Gumboro, LDS, Jembrana, Anaplasmosis, Surra, Babesiosis, ND, BVD, MCF dan IBR.
Selain itu, belum lama ini ada daerah di Sulsel ditemukan sebanyak 303 ekor sapi terjangkit virus Jembrana, penyakit surra, Lumpy Skin Disease (LDS), dan PMK juga masih banyak ditemukan menjangkiti sapi potong para peternak.
Dari sejumlah kasus tersebut, kata dia, di RPH tentu tidak ingin mengambil resiko. Karena itu pihaknya telah melengkapi setiap ekor sapi untuk kebutuhan qurban dengan barcode. Tujuannya, masyarakat bisa langsung mengecek sapi yang siapkan telah melalui berbagai tahapan pemeriksaan kesehatan, termasuk catatan pemberian vaksin.
Idris mengemukakan, paling lambat 5 Juni 2023 masyarakat sudah dapat mem-booking, memilih, atau pun melihat langsung sapi milik RPH. Semua sudah dilengkapi barcode yang berisi riwayat kesehatan setiap ekornya.
"Sementara ini kami siapkan sebanyak 700 ekor. Tahap awal, sebanyak 150 ekor sudah kita siapkan di 5 Juni nanti. Sisanya, masih proses karantina dan pemeriksaan kesehatan. Jadi akan kami datangkan secara bertahap untuk memenuhi kuota sapi qurban di Makassar," katanya menyebutkan.
Berita Terkait
Tiba di rumah dinas Ketum Golkar, Khofifah harap Gerindra ikut dukung dalam pilkada
Jumat, 17 Mei 2024 20:15 Wib
KPK menggeledah rumah keluarga SYL di Makassar
Kamis, 16 Mei 2024 21:29 Wib
KPK menggeledah rumah adik SYL di Kota Makassar
Kamis, 16 Mei 2024 20:10 Wib
Thailand Open 2024 - Gregoria ke perempat final singkirkan wakil tuan rumah
Kamis, 16 Mei 2024 13:57 Wib
KPK menyita sebuah rumah SYL di Makassar
Kamis, 16 Mei 2024 13:04 Wib
Thailand Open 2024 - Dejan/Gloria taklukkan ganda tuan rumah di babak pertama
Rabu, 15 Mei 2024 7:36 Wib
11 korban meninggal kecelakaan bus pariwisata dibawa ke rumah duka
Minggu, 12 Mei 2024 11:19 Wib
Trofi bola emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 akan dilelang 6 Juni 2024
Kamis, 9 Mei 2024 17:08 Wib