Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan Jonas Vingegaard menjaga kaus kuning sebagai pemimpin klasemen Tour de France setelah rival utamanya, Tadej Pogacar menyerang demi memangkas defisit waktu dari sang pebalap tim Jumbo-Visma di etape 13, Jumat.
Pada etape pegunungan sepanjang 138km dari Chatillon-Sur-Chalaronne itu, Vingegaard finis keempat, atau empat detik terpaut dari Pogacar yang finis ketiga dan juga merebut bonus empat detik.
Oleh karena itu, sang pebalap Denmark kini terpaut hanya sembilan detik dari rivalnya asal Slovenia itu dalam perebutan puncak klasemen umum, demikian laman resmi Tour.
"Bagi kami, ini hari yang sukses karena kami memangkas beberapa detik. Tour ini masih panjang dan kami berada dalam kondisi yang baik," kata Pogacar.
"Kami akan menjalani hari demi hari melihat kesempatan seperti ini untuk mengambil beberapa detik.
Baca juga: Tour de France - Vingegaard jaga kaus kuning meski Izagirre rebut etape 12
Baca juga: Tour de France 2023 - Philipsen menangi etape 7 cegah Cavendish pecahkan rekor
Baca juga: Mimpi Cavendish pupus di Tour de France setelah terjatuh di etape 8
"Ini kerja sama tim yang sangat baik... bahkan apabila kami tidak merebut kemenangan etape, ini masih merupakan kemenangan dalam pertarungan merebut kaus kuning."
Pogacar bermain aman hampir sepanjang hari di dalam peloton dan saat melintasi tanjakan 17,4km dengan gradien 7,1 persen sebelum melancarkan serangannya, membuktikan kapasitasnya sebagai spesialis tanjakan.
Rekan-rekan satu timnya di UAE Emirates mendikte kecepatan peloton sebelum tanjakan, kemudian mengejar para pebalap yang memisahkan diri.
Namun, di puncak Grand Colombier, Michal Kwiatkowski dengan sempurna menjaga staminanya demi merebut kemenangan etape keduanya pada Tour de France setelah sang pebalap Polandia memisahkan diri dari peloton dan finis sendirian di depan, meninggalkan pebalap Belgia Maxim Van Gils 47 detik di peringkat kedua dan Pogacar tiga detik berselang untuk melengkapi podium.
"Tanjakan terakhir sangatlah panjang, perjuangan paling brutal dalam hidup saya," kata Kwiatkoski setelah mempersembahkan kemenangan pertama bagi tim Ineos Granadier di Tour tahun ini.
"Tanpa para fan, kemenangan ini tidak akan mungkin terjadi... Mereka membantu saya sepanjang jalan menuju finis."