Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan Teluk Tomini, Tojo Una Una, Sulawesi Tengah (Sulteng), diguncang gempa magnitudo 5,2 akibat adanya aktivitas sesar lokal.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Sabtu.
Ia menambahkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,68 Lintang Selatan (LS) dan 121,25 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 56 km arah barat laut Kota Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, pada kedalaman 10 km.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip), dengan parameter update magnitudo 5,1.
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada pukul 20.20.15 WIB dirasakan di Kota Ampana dengan skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercally Intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian, di daerah Poso dengan skala intensitas III MMI dimana getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.
Daryono menyampaikan hingga pukul 20.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.