Yerusalem (ANTARA) - Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid pada Rabu (22/5) mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara berdaulat dengan adanya kondisi dan jaminan tertentu.
Lapid, ketua partai Yesh Atid yang berhaluan tengah, membuat pernyataan tersebut setelah Norwegia, Irlandia, dan Spanyol pada Rabu mengumumkan bahwa mereka mengakui Palestina sebagai negara mulai 28 Mei.
Namun, Lapid menyalahkan Menteri Keamanan Nasional Ben-Gvir yang mencegah Netanyahu untuk mengadopsi langkah tersebut, menurut laporan harian lokal Yedioth Ahronoth.
Dia mengkritik ekstremis Ben-Gvir, yang “tidak mengizinkan” Netanyahu mengumumkan kesiapannya untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara, dan menggambarkan situasi saat ini sebagai “kegilaan yang kami alami.”
“Netanyahu harus menyatakan bahwa dalam kondisi tertentu dan jaminan khusus, dia bersedia menerima negara Palestina di masa depan yang ikut memerangi terorisme,” ujarnya.
Namun, Lapid tidak menjelaskan secara rinci dalam konferensi pers mengenai kondisi dan jaminan tersebut, atau sifat kerja sama dari negara Palestina yang diusulkan.
"Ini tidak akan terjadi dengan pemerintahan ini. Kita perlu menggantikan (pemerintahan Netanyahu) dan membentuk pemerintahan yang efektif,” tegas Lapid.
Sejak 2022, Israel telah diatur oleh koalisi sayap kanan pimpinan Netanyahu, yang menolak keras ide pembentukan negara Palestina.
Namun, pengumuman dari tiga negara Eropa tersebut ternyata selaras dengan pernyataan kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell pada X, yang bersumpah akan "bekerja tanpa henti" untuk mempromosikan posisi bersama UE mengenai solusi dua negara, dan adanya peningkatan tekanan terhadap Israel untuk menerima hak-hak Palestina dan mengakhiri serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Pengumuman oleh tiga negara Eropa muncul ketika Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.
Palestina sudah diakui oleh delapan negara Eropa yaitu Bulgaria, Polandia, Republik Ceko, Rumania, Slovakia, Hongaria, Swedia, dan pemerintahan Siprus Yunani.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
PHRI meminta pemerintah klarifikasi tiap produk yang terafiliasi Israel
Kamis, 13 Juni 2024 11:33 Wib
Polisi menyiagakan hampir 1.600 personel amankan Aksi Bela Palestina
Minggu, 9 Juni 2024 14:50 Wib
Prancis tak akan mengakui Palestina sebagai negara "berdasarkan kemarahan"
Jumat, 7 Juni 2024 10:23 Wib
Spanyol putuskan bergabung dukung ICJ terkait kasus genosida Israel
Jumat, 7 Juni 2024 10:21 Wib
Jokowi instruksikan Prabowo kirim nakes dan penyediaan RS ke Gaza
Kamis, 6 Juni 2024 15:22 Wib
DPR AS meloloskan RUU untuk menjatuhkan sanksi bagi ICC terkait Israel
Selasa, 4 Juni 2024 10:17 Wib
Indonesia melakukan tekanan diplomatik dorong kemerdekaan Palestina
Selasa, 4 Juni 2024 10:13 Wib
Prabowo: Indonesia siap kirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza
Sabtu, 1 Juni 2024 23:06 Wib