Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz melaju ke final French Open pertamanya pada Jumat (7/6) waktu setempat ketika ia mengalahkan petenis Italia Jannik Sinner 2-6, 6-3, 3-6, 6-4, 6-3 dalam pertandingan semifinal yang menegangkan di Paris.
Dalam salah satu pertandingan yang paling dinanti tahun ini, kedua petenis tersebut berjuang untuk menemukan level terbaik mereka di dua set pembuka.
Dengan pertandingan yang berjalan imbang di satu set, Alcaraz tampak mendapatkan kendali ketika Sinner mengalami kram tangan saat kedudukan 2-2 di set ketiga.
Sinner secara teratur melakukan peregangan tangan di antara poin dan meskipun kecepatan servisnya menurun pada pertandingan tersebut, ia menyelamatkan empat break point sebelum ia menerima perawatan medis pada kedudukan 3-2.
Sinner kembali melanjutkan pertandingan untuk segera mematahkan servis Alcaraz dan mempertahankan servisnya untuk terus maju. Namun, Alcaraz menolak menyerah pada set keempat.
Petenis peringkat tiga dunia Alcaraz menemukan lebih banyak intensitas dalam permainannya di akhir set keempat untuk memenangi set tersebut, dan memaksakan ke penentuan.
Petenis berusia 21 tahun itu kemudian menghasilkan momen-momen ajaib pada set kelima yang berlangsung seru, mematahkan servis Sinner lebih awal dengan pukulan forehand yang keras.
Alcaraz mengambil alih pertandingan sejak saat itu, memastikan kemenangan besar pada match point ketiganya setelah empat jam 10 menit.
"Anda harus menemukan kegembiraan dalam penderitaan," kata Alcaraz setelah kemenangannya melawan Sinner, dikutip dari ATP, Sabtu.
"Itulah kuncinya, terlebih lagi di lapangan tanah liat Roland Garros. Reli panjang, pertandingan empat jam, lima set. Anda harus berjuang, Anda harus menderita, tetapi seperti yang saya katakan kepada tim saya, Anda harus menikmati penderitaan."
Dengan kemenangan ketiganya atas Top 5 musim ini, Alcaraz meningkatkan catatan head to head menjadi 5-4 atas Sinner.
"Pertandingan tersulit yang pernah saya mainkan dalam karier singkat saya adalah melawan Jannik," ujar Alcaraz.
"US Open pada tahun 2022, dan yang ini. Jannik adalah pemain hebat. Tim yang dia miliki juga, dan kerja keras yang dia lakukan setiap hari dan saya berharap bisa melakukan lebih banyak lagi pertandingan seperti ini melawan dia. Salah satu dari pertandingan terberat yang pernah saya mainkan pastinya."