Jakarta (ANTARA) - Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara dari rival terdekatnya musim ini, Jorge Martin (Prima Pramac).
Setelah menjuarai Grand Prix Jerman pada akhir pekan lalu, Bagnaia kini duduk di puncak klasemen kejuaraan dengan keunggulan 10 poin atas Martín. Sementara, Ducati Lenovo memimpin klasemen tim dengan 377 poin dan Ducati di puncak klasemen pabrikan (315 poin).
“Kami tidak menjalani awal musim dengan mudah, tapi kami melakukan pekerjaan luar biasa dan bahkan di sini, di mana kami bukan yang terkuat, kami masih mampu menempatkan diri dalam kondisi untuk berjuang meraih kemenangan,” ungkap Bagnaia, dikutip dari laman resmi Ducati MotoGP, Selasa.
Adapun pertarungan untuk memperebutkan gelar juara di Sirkuit Sachsenring berlangsung alot.
Bagnaia berada di urutan ketiga memasuki tikungan pertama dan berhasil mencapai posisi pertama dalam dua lap berikutnya berkat dua manuver menyalip yang kuat, terutama pada Martin di tikungan terakhir.
Pada lap keenam, Pecco disusul oleh Martín dan beberapa saat kemudian oleh Franco Morbidelli (Prima Pramac).
Sang juara bertahan kemudian kehilangan sedikit posisi tapi kemudian berhasil kembali ke posisi kedua. Sejak saat itu, pertarungan jarak dekat dimulai antara Bagnaia dan Martin karena keduanya terus mencatat waktu putaran yang sangat mirip, dengan selisih waktu yang konsisten sekitar 0,7 detik.
Bagnaia tidak menyerah karena ia bertekad untuk menjembatani kesenjangan dengan rivalnya sambil memberikan tekanan pada pemimpin saat itu.
Drama terjadi dengan dua lap tersisa, ketika Martin terjatuh di tikungan pertama, dan membuat Bagnaia meraih kemenangan keenamnya tahun ini, yang merupakan Grand Prix ke-200 dalam kariernya.
Sementara, rekan satu timnya, Enea Bastianini, juga menampilkan performa luar biasa dari posisi kesembilan meski mengalami sedikit kemunduran di awal, saat ia berjuang keras menghadapi Marc Marquez (Gresini Racing) dan Morbidelli.
Bastianini akhirnya berada di urutan keempat di garis finis, dan juga berada di peringkat empat klasemen sementara.
“Ini adalah balapan yang seringkali tidak dapat diprediksi. Dengan persaingan yang begitu tinggi, kesalahan kecil dapat mengubah hasil balapan sepenuhnya,” kata CEO Ducati Claudio Domenicalli.
“Saya masih ingin mengucapkan selamat kepada semua orang karena mereka sekali lagi memberi kami banyak kegembiraan,” ujarnya menambahkan.
MotoGP 2024 kini memasuki masa jeda musim panas dan akan berlanjut pada awal Agustus nanti di Sirkuit Silverstone, Inggris.