Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) hingga saat ini telah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat senilai Rp7 miliar antara lain untuk membuka lapangan kerja baru guna menekan angka kemiskinan serta membangun ekonomi daerah.
"Terdapat kenaikan jumlah belanja sebesar Rp7 miliar dari total APBD Sulbar 2024 sebesar Rp1,89 triliun," kata Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, anggaran sebesar itu digunakan untuk membuka lapangan kerja dalam rangka menekan angka kemiskinan.
Ia tak merinci berapa jumlah lapangan kerja yang terbentuk dengan anggaran sebesar itu, termasuk angka kemiskinan yang berhasil ditekan.
Selain itu, katanya, juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mendukung suksesnya pembangunan ekonomi daerah.
"Kami menggunakan APBD Sulbar itu untuk program pro rakyat, di antaranya digunakan untuk pengadaan bibit tanaman produktif untuk menghasilkan komoditi unggulan seperti pisang, sukun dan durian, sehingga lapangan kerja pada sektor pertanian ini akan semakin meningkat," katanya.
Menurut dia, anggaran APBD Sulbar harus digunakan untuk menyentuh langsung kebutuhan petani dan nelayan sehingga kebutuhan dasar yakni sarana dan prasarana mereka untuk meningkatkan produksinya bisa terpenuhi.
Ia mengatakan, ekonomi rakyat Sulbar harus tumbuh dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan serta kelautan sehingga pemerintah melakukan proteksi untuk mengembangkan sektor tersebut.
"Kami juga akan berupaya meningkatkan sektor tersebut untuk menggunakan APBD serta meningkatkan investasi daerah," katanya.