Makassar (ANTARA Sulsel) - Perusahaan Farmasi, Soho Global Health mencatat, kontribusi Kota Makassar dalam penjualan obat herbal berkisar antara Rp60 miliar hingga Rp70 miliar per tahun atau 6-7 persen.
"Kalau Makassar itu sumbangsihnya untuk penjualan produk Soho Global Health sekitar 6 sampai 7 persen dari total penjualan secara nasional yakni sekitar Rp1 triliun," ujar Vice President for Proffessional Products Soho Global Health, Sugiharjo di Makassar, Minggu.
Ia mengatakan, Makassar yang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia ini merupakan salah satu pasar potensial yang disasar dari Soho Global Health.
Karenanya, pada kegiatan seperti seminar ilmiah yang bertujuan untuk menginformasikan keamanan, khasiat dan kualitas obat herbal yang dilaksanakan dibeberapa kota besar itu juga menyasar Makassar.
Disebutkannya, seminar itu merupakan seminar ilmiah pertama di Indonesia yang memberikan pemaparan manfaat obat herbal dengan total peserta mencapai 1000 dokter.
"Natural Wellness Symposium akan diadakan di tujuh kota yakni, Semarang, Jakarta, Medan, Bali, Bandung, Makassar dan Surabaya dengan total 1.000 peserta di masing - masing kota," jelasnya.
Sugiharjo mengungkapkan, pada tahun 2006 pasar obat herbal di Indonesia mencapai Rp5 triliun, pada 2007 mengalami peningkatan menjadi Rp6 triliun dan di tahun 2008 naik lagi menjadi Rp7,2 triliun.
Angka penjualan obat herbal di Indonesia semakin kokoh dan pada tahun 2012, peningkatannya jauh meningkat menjadi Rp13 triliun atau sekitar dua persen dari total pasar obat herbal di dunia.
"Dari sekian banyak obat herbal yang dipasarkan di Indonesia, angka penjualan itu terus meningkat dan tahun 2012 itu penjualan obat herbal menjadi Rp13 triliun, dua persennya dari mancanegara," katanya.
Sementara Marketing for Profesional Products dr Hartono Kho menyebutkan, citra dari Soho Global Health di Indonesia sudah sangat dipercaya, bukan karena Soho yang pertama meletakkan pasar obat herbal tersebut, melainkan karena kualitasnya.
"Untuk satu produk saja yang akan kami lempar ke pasar, membutuhkan waktu lama yakni berkisar 1-2 tahun untuk mendapatkan lisensi dari Kementerian Kesehatan dalam hal ini Badan POM dan lainnya," katanya. Biqwanto
Berita Terkait
Presiden Jokowi menyoroti kerugian negara Rp180 triliun karena WNI berobat ke luar negeri
Rabu, 24 April 2024 12:49 Wib
Pakar farmasi : Obat boleh dipindahkan ke wadah lain tapi ada syaratnya
Selasa, 21 November 2023 12:28 Wib
Bio Farma siapkan 850 ribu dosis Vaksin Pentavalen untuk Nigeria
Senin, 12 Juni 2023 19:44 Wib
Cips: Indonesia berpotensi jadi basis industri farmasi di Asia Tenggara
Senin, 23 Januari 2023 15:39 Wib
BPOM mengumumkan dua perusahaan farmasi berstatus tersangka produk obat sirop
Kamis, 17 November 2022 17:01 Wib
BPOM mencabut sertifikat CPOB tiga perusahaan farmasi terkait cemaran EG/DEG
Selasa, 8 November 2022 8:36 Wib
Tim Labfor Polri mempelajari sampel pasien gagal ginjal akut
Senin, 31 Oktober 2022 9:23 Wib
Kemenperin pastikan industri farmasi jaga mutu produk obat sesuai ketentuan
Rabu, 26 Oktober 2022 11:41 Wib