Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah memantapkan rencana kerja sama dengan Pemerintah New South Wales, salah satu negara bagian dari Australia, terkait pendidikan, agrikultur, dan peternakan.
"Jadi beberapa waktu lalu pihak Australia mengundang Pak Gubernur untuk datang berkunjung ke sana (Australia). Makanya kebutuhan kegiatannya disini untuk mendiskusikan terkait dengan undangannya itu," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sulawesi Selatan Asrul Sani di Makassar, Jumat, ketika menanggapi kedatangan perwakilan Kedutaaan Besar Australia Untuk Indonesia ke Makassar, Sulsel.
Perwakilan dari Kedutaan Australia untuk Indonesia yakni Business Development Manager Kukuh Saputro datang ke Makassar dan berdiskusi dengan Sekda Sulsel Jufri Rahman dan pejabat terkait Pemprov Sulsel sehubungan dengan rencana kerja sama tersebut.
Asrul menyebut beberapa hal terkait rencana kerja sama yang dibahas dalam pertemuan di Makassar seperti agrikultur dan peternakan.
Pemprov Sulsel menyambut baik hal itu, khususnya untuk pendidikan, pertukaran mahasiswa, utusan mahasiswa, khususnya ASN diutus study .
"Hal ini juga disambut baik Bapak Sekda Sulsel untuk segera mempersiapkan atau menindaklanjuti hal tersebut," ujarnya.
Soal bentuk kerjasamanya, Asrul menjelaskan bahwa masih akan dirumuskan apakah melalui sistem beasiswa atau dalam bentuk yang lain.
Oleh karena itu, Perwakilan Pemprov Sulsel mengagendakan kunjungan ke New South Wales Australia pada 16 Desember 2024, namun masih menunggu ijin dari Kementerian Dalam Negeri.
"Undangan awal tanggal 2 Desember tapi sepertinya harus di-reschedule, rencananya di tanggal 16 Desember jika diijinkan oleh Kemendagri," tuturnya.
Sementara itu, Associate Director International Education Study NSW Maria Elga Erstentia mengatakan kedatangan rombongan Australia ke Sulawesi Selatan untuk menginisiasi prioritas program di pendidikan, agrikultur, dan peternakan.
Sehingga nanti kedepannya supaya ada hubungan kerjasama antara provinsi Sulawesi Selatan dan juga provinsi di New South Wales.
"Tapi lebih ke edukasi juga, harapannya agar bisa meningkatkan sumber daya manusianya jadi sumber daya manusia dari pemerintah terlebih dahulu ditingkatkan, lalu kemudian ke masyarakat umum supaya bisa mendapatkan pembelajaran yang layak disana," jelasnya.
Dengan begitu, Elga menambahkan, tenaga SDM yang diutus, tidak hanya belajar secara nasional, tapi juga bertaraf internasional di New South Wales.
Mengenai bentuk kerjasamanya, Elga mengatakan kemungkinan dalam bentuk beasiswa yang mungkin akan diselenggarakan oleh Provinsi Sulawesi Selatan untuk pendidikan doktor atau riset.