Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan (BPBD Sulsel) mencatat 10 kabupaten di wilayah itu terdampak cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Dari 10 lokasi tersebut, Kabupaten Barru dan Kota Makassar tercatat sebagai yang terparah, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulsel Amran Azis di Makassar, Sabtu.
Berdasarkan data BPBD Sulsel, 10 kabupaten tersebut adalah Kabupaten Gowa, Takalar Jeneponto, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Sinjai, Kota Makassar, dan Parepare.
Ia mengatakan, 10 kecamatan tersebut mengalami peningkatan debit air akibat hujan yang turun sejak kemarin hingga hari ini. Bahkan, dua wilayah yang tergolong cukup parah yakni di Kabupaten Barru dan Kota Makassar menyebabkan jalan poros tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Sebagai gambaran di Kabupaten Barru, debit air sangat besar, karena hujan disertai naiknya air pasang dari laut, sehingga menutupi badan jalan.
Akibatnya antrean panjang tak bisa dihindari dan kendaraan roda empat yang tidak bisa menembus jalan harus berhenti total, sambil menunggu air surut. Hal itu disampaikan salah satu pengemudi Kabupaten Sidrap, Dawiyah.
“Saya mau pulang, tapi tertahan di Kabupaten Barru karena jalannya seperti sungai,” ujarnya.
Kondisi serupa terjadi di perumahan yang rawan banjir, seperti di Perumnas Antang yang menyebabkan warganya harus mengungsi ke masjid terdekat dan kawasan yang cukup tinggi.
Sementara itu, di jalan utama Kabupaten Maros dan Bone di kawasan Tompo Ladang Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros terjadi longsor dari kawasan pegunungan sehingga menghambat arus lalu lintas.
Tak jauh dari lokasi itu, kawasan Camba juga terdampak bencana hidrometeorologi yang membuat kendaraan roda dua dan empat kesulitan menembus lokasi karena ketinggian air setinggi lutut.