Makassar (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengajak masyarakat merefleksikan nilai-nilai demokrasi di tengah suasana bulan Ramadhan seusai pelaksanaan pilkada serentak 27 November 2024.
"Keberhasilan pengawasan tidak hanya bergantung pada lembaga pengawas, melainkan adanya partisipasi aktif masyarakat," kata anggota Bawaslu Kabupaten Maros Saiyed Mahmuddin di Maros, Selasa (18/3).
Menurutnya, Bawaslu memiliki peran strategis dalam menjaga integritas pemilu melalui pengawasan, pencegahan, dan penindakan pelanggaran.
Guna mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengawasan Pemilu, kata dia, pihaknya mengajak masyarakat untuk merefleksikan nilai-nilai spiritualitas dalam merawat kehidupan demokrasi.
Oleh karena itu, momentum bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada masyarakat melalui pendekatan yang lebih reflektif dan spiritual.
"Ramadhan, sebagai bulan penuh berkah, mengajarkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan introspeksi diri yang sejalan dengan prinsip-prinsip pengawasan pemilu," ujar dia saat ngabuburit live talkshow di stasiun radio setempat.
Tradisi ngabuburit, kata Mahmuddin, identik dengan kegiatan menjelang berbuka puasa, sehingga ini dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan edukatif dan inspiratif kepada masyarakat.
"Sekaligus kita mengajak untuk merefleksikan nilai-nilai spiritualitas dalam merawat kehidupan demokrasi," paparnya.
Dengan mengedepankan nilai-nilai spiritualitas dan refleksi, program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengawasan pemilu, tetapi juga untuk memperkuat hubungan antara Bawaslu dan masyarakat.
"Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pengawasan partisipatif, sehingga mereka dapat berperan sebagai pengawas yang kritis dan bertanggungjawab," tutur Kordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Maros ini
Pihaknya berharap, program ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan pemilu yang lebih bermartabat, jujur, dan adil, sesuai dengan semangat demokrasi yang di junjung bersama
Talk show tersebut juga menghadirkan pembicara dari pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Maros dengan tema 'Menajamkan Spiritualitas Pengawasan Melalui Refleksi dan Evaluasi untuk Pemilihan yang Bermartabat'.