Makassar (ANTARA) - PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment, Port Services, Dredging, dan Shipyard (MEPS) terus mendorong peningkatan keselamatan dan keamanan layanan pemanduan kapal, khususnya di wilayah perairan sungai yang berada di bawah konstruksi jembatan.
"Langkah konkret ini dilakukan SPJM melalui program 'safety improvement' secara bertahap, yang diawali dengan instalasi alat pengukur ketinggian muatan dan indikator tinggi muka air (water level indicator) di beberapa titik strategis," ujar Senior Vice President Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick dalam keterangan persnya di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, pelayanan pemanduan di bawah jembatan memiliki tantangan tersendiri karena dipengaruhi oleh karakteristik aliran sungai, kondisi cuaca, tinggi dan lebar jembatan, serta jenis kapal yang melintas.
Oleh karena itu, pihaknya menginisiasi program peningkatan keselamatan dalam tiga tahap.
Pada tahap pertama, SPJM telah merealisasikan pengadaan alat pengukur ketinggian muatan sebanyak enam unit yang dipasang di dua lokasi utama: dua unit di Jembatan Martadipura dan empat unit di Jembatan Mahakam, Samarinda.
Selain itu, dua unit water level indicator juga telah dipasang di Jembatan Mahakam, sementara untuk Jembatan Martadipura, pengadaan dilakukan melalui kolaborasi dengan pemilik barang yang beraktivitas di wilayah tersebut.
Langkah serupa akan diperluas ke sejumlah wilayah kerja SPJM lainnya, seperti Palembang, Jambi, Tanjung Redeb, dan Tembilahan.
Di lokasi-lokasi ini, SPJM sedang mempersiapkan sembilan unit alat pengukur ketinggian muatan serta delapan unit water level indicator tambahan.
Tak hanya dari sisi alat, SPJM juga melakukan peninjauan ulang dan sosialisasi prosedur operasional standar (SOP) serta instruksi kerja internal pemanduan kapal di bawah Jembatan Mahakam dan Martadipura.
Tahap kedua akan difokuskan pada penyediaan alat berteknologi lebih canggih, seperti water current sensor, water level sensor, dan laser range finder di Jembatan Mahakam dan Jembatan Ampera, Palembang.
Sementara itu, tahap ketiga dirancang sebagai peningkatan lanjutan melalui pemasangan sensor berbasis kecerdasan buatan (AI) menggunakan teknologi CCTV analytics di area Jembatan Mahakam.
“Kami menyadari proses ini memerlukan waktu dan sinergi berbagai pihak untuk menghasilkan dampak yang optimal. Selain perangkat keselamatan, SPJM juga telah menambahkan satu unit kapal tunda jenis escort di Jembatan Mahakam, yang telah mulai beroperasi sejak Februari 2025,” tambah Patrick.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat keandalan layanan pemanduan SPJM serta memberikan jaminan keselamatan bagi pengguna jasa pelabuhan di wilayah sungai yang memiliki kompleksitas tinggi.