Makassar (ANTARA) - Unit pelaksana teknis (UPT) RSUD Haji Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai mengimplementasikan sistem pelaporan stunting berbasis digital melalui Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Direktur UPT RSUD Haji Makassar Evi Mustikawati Arifin dalam keterangannya di Makassar, Selasa, mengatakan langkah ini menjadi tindak lanjut dari bimbingan teknis tahap pertama mengenai Manajemen Peduli Stunting menuju Indonesia Emas (Mustika Gen-Emas).
Evi menegaskan implementasi ini menjadi langkah strategis mendukung program Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi dalam aksi stop stunting.
Ia menilai sistem digital akan memperkuat pencatatan data kasus stunting agar lebih akurat, cepat, dan terintegrasi.
“Pelaporan yang tepat waktu dan valid akan membantu pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam memantau perkembangan kasus stunting, mengevaluasi intervensi gizi, dan merancang program pencegahan yang lebih efektif,” ujar Evi.
Menurutnya, penguatan sistem digital ini sejalan dengan agenda transformasi layanan kesehatan di Sulsel. Data yang lebih akurat diharapkan menjadi dasar pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan kesehatan yang tepat sasaran.
“Kami mengajak seluruh tenaga kesehatan, staf administrasi dan pihak terkait di semua rumah sakit Pemprov Sulsel untuk berperan aktif dalam agenda ini, demi terwujudnya generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan,” kata Evi.
Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, Pemprov Sulsel menargetkan percepatan penurunan angka stunting sekaligus mendukung lahirnya generasi emas Indonesia.

