Makassar (ANTARA) - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Heriantono Waluyadi, menjelaskan progres pembangunan Bendungan Jenelata yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan luas lahan 1.722,28 hektare telah mencapai 20 persen.
Heriantono dalam keterangannya di Makassar, Kamis, mengatakan setelah berjalan lambat pada 2023 dan 2024, pembangunan Bendungan Jenelata pada tahun 2025 makin membaik dengan mencapai sekitar 20 persen.
Ia menyebutkan manfaat utama bendungan itu untuk mengairi 23.340 hektare lahan irigasi, menyediakan air baku 6,05 meter kubik per detik, serta menghasilkan potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 7 Mega Watt dan pengendali banjir di kawasan hilir.
“Bendungan Jenelata memiliki manfaat besar utamanya mengairi lahan irigasi,” ujar pada Rapat Koordinasi Lanjutan Satgas Percepatan Investasi Provinsi Sulsel di Kantor Kejati Sulsel.
Kajati Sulsel Agus Salim menyampaikan kehadiran Satgas Percepatan Investasi ini menjadi wadah dalam mempertemukan berbagai pihak untuk menyelesaikan persoalan-persoalan, sehingga pembangunan Bendungan Jenelata bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
Dijelaskannya, sejak groundbreaking tahun 2023, progres proyek sempat lambat, dari 0 persen pada 2023 naik menjadi 3 persen di 2024.
Namun, pada 2025 realisasi fisik telah meningkat dan mencapai 17 hingga 20 persen, dengan sekitar Rp800 miliar dana yang sudah beredar di wilayah Gowa dari anggaran pembangunan Bendungan Jenelata.
Ia menambahkan, pembangunan Jenelata juga sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan ketahanan pangan dan hilirisasi sumber daya alam.
“Saat ini memasuki tahap empat pembebasan lahan. Alhamdulillah progresnya berjalan baik. Kita harap pembangunan bendungan ini berjalan lancar tanpa kerugian negara. Saya di sini mewakili masyarakat, dan kita tidak ingin masyarakat dirugikan,” sebutnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman, mengapresiasi rapat lanjutan untuk percepatan investasi dalam hal ini pembangunan Bendungan Jenelata.
"Kita harap pembangunan ini bisa segera dilakukan dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Jufri Rahman.
Sementara Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang, juga berharap ada solusi terbaik untuk masyarakat agar pembangunan Bendungan Jenelata bisa selesai sesuai harapan.
"Kita juga mengajak masyarakat mendukung pembangunan ini karena manfaatnya langsung dirasakan oleh petani,” ungkapnya.

