Mamuju (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Barat menyambut positif ajakan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk menangani persoalan sampah secara masif dan berkelanjutan.
"Sebagai respons atas ajakan Wamen PU itu kami segera memperkuat penanganan sampah di Sulbar," kata Kepala DLH Provinsi Sulbar Zulkifli Manggazali di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, ajakan Wamen PU tersebut sejalan dengan semangat DLH Sulbar untuk memperkuat pengelolaan sampah di tingkat daerah, baik dari sisi sistem, kebijakan, maupun partisipasi masyarakat.
Arahan Wamen PU itu, kata Zulkifli menjadi momentum penting bagi daerah untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mengelola sampah.
"Kami mengapresiasi ajakan dari Wamen PU. Ini sejalan dengan upaya DLH Sulbar dalam mendorong pengelolaan sampah yang lebih teratur, efisien dan partisipatif. Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem agar lebih berdampak bagi masyarakat dan lingkungan," jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, DLH Sulbar akan mempertimbangkan penerapan sistem pengangkutan sampah terjadwal berdasarkan jenisnya, seperti yang disampaikan oleh Wamen PU.
Misalnya, pengambilan sampah organik setiap Senin dan Kamis, sampah plastik atau anorganik setiap Selasa dan Jumat serta sampah residu setiap Rabu.
"Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat memilah sampah sejak dari rumah sekaligus mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," katanya.
Selain itu, DLH Sulbar juga akan menggandeng TP PKK di berbagai kabupaten untuk menggerakkan kampanye gaya hidup minim sampah.
"Program ini akan disertai dengan tips praktis dan video edukatif lokal agar pesan ramah lingkungan lebih mudah diterima oleh masyarakat luas," ujarnya.
Melalui langkah ini, DLH Sulbar berkomitmen mendukung kebijakan nasional dan arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka untuk mewujudkan daerah yang bersih, lestari, dan berkelanjutan.
"Perubahan perilaku masyarakat adalah kunci untuk mengukur progres pengelolaan sampah satu tempat/daerah. Dengan dukungan TP PKK dan masyarakat, kita yakin gerakan minim sampah dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari warga Sulbar," terang Zulkifli.
Sebelumnya, Wamen PU Diana Kusumastuti pada acara Women's Talk Kelola Sampah dari Rumah di Kementerian PU, Jakarta mengungkapkan pengelolaan sampah harus dilakukan bersama-sama baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun masyarakat secara masif.
"Terkait dengan sampah di Indonesia, memang pengelolaan sampah ini belum bisa 100 persen tertangani. Ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama, bukan hanya pemerintah pusat, tetapi tentunya bersama-sama dengan pemerintah daerah, bahkan dari lingkungan kita sendiri," katanya.
Wamen Diana menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga masyarakat sebagai faktor kunci untuk pengelolaan dan penanganan sampah secara masif.

