Makassar (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Ahmad Muzani memaparkan peran dan kontribusi Pelajar Islam Indonesia (PII) dalam menjaga dan memperkuat persatuan bangsa.
Ahmad Muzani dalam keterangannya di Makassar, Minggu, menjelaskan sejarah panjang Indonesia yang tidak dapat dilepaskan dari peran berbagai elemen bangsa, termasuk kontribusi PII.
"Ketika terjadi upaya menggantikan Pancasila oleh PKI, PII tampil sebagai pembela dan penjaga nilai-nilai kebangsaan. Pelajar dan alumni organisasi seperti PII memiliki peran penting dalam penerapan nilai kebangsaan," ujarnya pada Seminar Kebangsaan dan Temu Tokoh yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar PII seIndonesia Timur.
Dalam kesempatan itu, ia menggarisbawahi pentingnya pemahaman empat pilar kebangsaan dan partisipasi aktif generasi muda dalam demokrasi dan pembangunan bangsa.
Lebih lanjut, Ahmad Muzani menyatakan bahwa kegiatan seminar yang dilaksanakan di Universitas Hasanuddin (Unhas) seperti ini semakin relevan dalam era digital dan globalisasi, dimana tantangan terhadap nilai kebangsaan, identitas dan toleransi semakin besar.
Oleh karena itu, menurutnya, seminar kebangsaan ini harus menghasilkan langkah konkret yang mampu diterapkan.
Sementara itu, Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa menyampaikan Unhas bukan milik kelompok tertentu atau bersifat eksklusif, melainkan menjadi milik semua. Hal ini mencerminkan komitmen untuk terus membuka diri, berkolaborasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bersama.
"Kami memiliki tagline Unhasku Bersatu Unhasku Kuat, yang memiliki makna dalam. Menunjukkan bahwa Unhas adalah milik bersama, yang tentu nilai kebersamaan ini harus terus kita jaga," ujar Prof JJ, panggilan akrabnya.
Lebih lanjut, Prof JJ menyampaikan Unhas hadir tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga penyeimbang dan penghubung antara kawasan timur dan barat Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua MPR paparkan kontribusi PII dalam menjaga persatuan

