Kendari (ANTARA Sulsel) - Seluas 5.380 hekatre sawah di Sulawesi Tenggara mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang terjadi di daerah tersebut.
"Selain itu seluas 787 hektare tanaman padi juga mengalami puso atau gagal panen," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sultra, Muhammad Nasir di Kendari, Selasa.
Namun Nasir juga mengingatkan para petani agar mewaspadai hujan lebat pascakemarau panjang yang melanda wilayah provinsi itu berlalu.
"Biasanya setelah kemarau panjang berakhir, akan turun hujan lebat yang bisa menyebabkan banjir atau genangan air ditempat-tempat dataran rendah," katanya.List Yours
Oleh karena itu kata dia, lahan persawahan yang lokasinya berada di dataran rendah yang memungkinkan digenangi air secara berlebihan, agar jangan dulu ditanami padi.
Sebab air hujan yang berlebihan bisa merendam tanaman padi sawah sehingga tidak bisa berproduksi atau gagal panen.
"Musim kemarau dan musim hujan yang berlebihan, sama-sama membawa dampak buruk bagi tanaman, menurunkan jumlah produksi atau gagal panen," katanya.
Dia mengatakan jika saat masuk musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi sehingga memungkinkan terjadi banjir dan merendam tanaman padi sawah.
"Oleh karena itu, kita harapkan para petani yang lahan persawahannya berada di kerendahan, agar tidak terburu-buru melakukan penanaman padi, bersabar menunggu kondisi hujan yang tepat untuk menanam sehingga tidak menimbulkan kerugian," katanya.