Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) yang juga kandidat Calon Ketua Umum (Caketum) Golkar Syahrul Yasin Limpo mengatakan apabila ada "main uang" pada Munas Golkar, ia akan mundur dari bursa Caketum.
"Partai ini bukan bisnis, kalau ada main uang sedikitpun, saya akan mundur," kata Syahrul di Makassar, Kamis.
Partai berlambang beringin ini, menurut Syahrul, terlalu besar untuk dipermainkan oleh politik uang.
"Kalau dimain-mainkan seperti kemarin, partai ini akan jadi jelek, dan saya pastikan mundur jika harus bayar," tegasnya.
Golkar sebagai partai besar, kata Syahrul, memiliki infrastruktur yang lengkap. Sayangnya, partai tersebut salah kelola.
Karena itu, ke depannya Golkar harus bisa menemukan harapan dan kebutuhan rakyat dan mampu membangun komitmen-komitmen untuk memberikan arti bagi kepentingan rakyat.
"Saya harap, kita tidak membiarkan Golkar seperti ini. Kalau ada partai yang kemudian berjalan di luar koridor kebangsaan, kita tidak akan menemukan hal yang berarti bagi negara. Jangan sampai partai politik kita besok jadi sistem kapitalis," katanya lagi.
Ia juga menyebutkan sampai saat ini pihaknya telah memperoleh dukungan dari 288 DPD II se-Indonesia, dan 154 diantaranya telah memberinya rekomendasi.
"Saya juga akan meminta izin kepada presiden dan wakil presiden, minimal mengkomunikasikan hal ini," tuturnya.
Berita Terkait
Yusril yakin Kabinet 100 Menteri tak lagi berulang jika revisi UU Kementerian negara disahkan
Sabtu, 18 Mei 2024 18:41 Wib
Ketua Umum Partai Golkar: Raffi Ahmad berpeluang maju Pilkada Jakarta
Sabtu, 18 Mei 2024 10:14 Wib
MPR RI mengapresiasi Majelis Umum PBB dukung keanggotaan penuh Palestina
Minggu, 12 Mei 2024 11:00 Wib
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Fadil Zumhana meninggal dunia
Sabtu, 11 Mei 2024 14:38 Wib
Kabupaten Takalar jadi juara umum MTQ ke-33 Sulsel
Kamis, 9 Mei 2024 13:14 Wib
Brimob Bone membersihkan fasilitas umum pascabanjir di Wajo
Selasa, 7 Mei 2024 0:52 Wib
Ketum PKB mengumpulkan 230 bakal calon kepala daerah di Makassar
Minggu, 5 Mei 2024 23:37 Wib
PKB menunggu tawaran koalisi pemerintahan Presiden terpilih Prabowo
Minggu, 5 Mei 2024 19:43 Wib