Mamuju Utara (ANTARA Sulsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, dampak bencana banjir kiriman di wilayah hulu sungai Lariang, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat, kini berdampak luas hingga menggenangi tiga kecamatan yang ada di daerah itu.
"Curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir yang terjadi di wilayah hulu sungai lariang di wilayah Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menyebabkan tiga kecamatan dan lima desa terendam banjir," kata Kepala BPBD Kabupaten Matra, Ardilla di Matra, Senin.
Menurutnya, warga pada tiga kecamatan yang terkena imbas banjir kiriman ini harus tetap waspada karena belum dapat diprediksi kapan luapan sungai Lariang ini akan surut.
"Musibah bencana banjir ini telah berlangsung sembilan hari. Kondisi ini diperparah akibat jebolnya tanggul milik sebuah perusahan sawit sehingga tekanan air kian meluas dan merendam ratusan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum lainnya," ujar Ardilla.
Ardilla mengatakan, beberapa fasilitas umum seperti jalan desa dan juga empat gedung sekolah dasar saat ini terendam air dan bahkan ikut merendam ratusan hektar sawah dan kebun milik warga yang siap panen.
"Bencana banjir kiriman ini jelas membuat petani merugi karena lahan pertanian maupun perkebunan menjadi rusak. Ini yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah," katanya.
Tiga kecamatan terparah yang merasakan dampak banjir kiriman itu kata Ardila diantaranya Kecamatan Tikke Raya, Kecamatan Bulutaba dan kecamatan Lariang.
Saat ini kata dia, jajarannya dan Dinas Sosial telah mendirikan posko pengungsian di dusun Bukit Harapan Desa Lariang untuk mengantisipasi dampak bencana ini.
"Daerah yang paling parah dilanda banjir itu terdapat di wilayah Tikke raya dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 577 kepala keluarga dan 2.875 jiwa," katanya.
Semenjak posko pengusian beroperasi kata dia, telah ada sekitar 60 orang telah dievakuasi ke posko akibat rumah mereka terendam banjir kiriman.
"Warga yang berada di pengungsuan telah mulai diserang penyakit gatal-gatal dan berbagai penyakit lainnya. Ini diakibatkan minimnya pasokan air bersih dan masih tingginya debit air banjir kiriman," tutur Ardila.
Berita Terkait
Kemenhub: Bandara Sam Ratulangi Manado belum aman untuk pesawat
Kamis, 2 Mei 2024 20:17 Wib
Penutupan Bandara Samrat Manado diperpanjang hingga Sore hari ini
Kamis, 2 Mei 2024 13:04 Wib
Gunung Merapi muntahkan 15 kali guguran lava sejauh 1,8 kilometer pada Kamis
Kamis, 2 Mei 2024 11:55 Wib
Satu kapal wisata bermuatan 33 penumpang terbakar di Labuan Bajo
Kamis, 2 Mei 2024 11:25 Wib
Bandara Djalaluddin Gorontalo kembali beroperasi setelah tutup akibat erupsi Gunung Ruang
Kamis, 2 Mei 2024 10:14 Wib
BMKG : Hujan petir berpotensi landa sebagian wilayah ibu kota provinsi pada Kamis
Kamis, 2 Mei 2024 6:46 Wib
Airnav : Tujuh bandara ditutup sementara akibat erupsi Gunung Ruang
Rabu, 1 Mei 2024 7:44 Wib
BMKG : Hujan lebat berpotensi guyur 26 provinsi pada awal Mei
Rabu, 1 Mei 2024 7:38 Wib