Mamuju (ANTARA Sulbar) - Demo sekitar 100 mahasiswa memperingati hari tani nasional yang jatuh pada 24 September 2016 di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat berlansung ricuh.
Pemantauan di Mamuju, Selasa, Mahasiswa yang tergabung Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Pimpinan Kota Mamuju dan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju terlibat aksi saling pukul dengan sejumlah petugas satuan polisi pamong praja (Satpol PP) yang bertugas di kantor Gubernur Sulbar.
Aksi mahasiswa sebelumnya berjalan damai setelah para pimpinan mahasiswa diterima Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sulbar dan Kepala Dinas Perkebunan Sulbar untuk berdialog di kantor Gubernur Sulbar.
Namun sejumlah mahasiswa yang menunggu rekannya berdialog dihalaman kantor Gubernur Sulbar dengan cara berorasi memperingati hari tani secara tiba tiba saling pukul dan saling tendang setelah sebelumnya saling dorong dengan petugas Satpol PP.
Kericuhan itu kemudian dapat dapat diredam setelah sejumlah pimpinan mahasiswa dan pimpinan satpol PP turun menenangkan situasi sehingga kericuhan tidak berlanjut.
"Demo ini berlansung karena mahasiswa di Mamuju kecewa dengan pemerintah yang tak kunjung menyelesaikan konflik agraria di tanah air, sehingga konflik masih terjadi dimasyarakat akibat sengketa lahan, pemerintah sama sekali kami nilai tidak serius menyelesaikan sengketa agraria," kata Nirwansyah aktivis FPPI Mamuju.
Ia mengatakan, dengan momentum hari tani ini kami mendesak pemerintah agar secepatnya menyelesaikan konflik agraria agar tidak berkepanjangan dan membuat konflik dimasyarakat.
Ia berharap agar pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah di Sulbar segera menyelesaikan konflik agraria baik antara masyarakat dengan masyarakat maupun antara masyarakat dan sejumlah perusahaan perkebunan.
"Perjelas hak guna usaha (HGU) perusahaan perkebunan di Sulbar, jangan sampai perusahaan menyerobot lahan warga yang kita tentu tidak inginkan, dan selesaikan seluruh konflik kepemilikan lahan masyarakat yang ada di Sulbar," katanya.
Para mahasiswa yang mendapat pengawasalan aparat kepolisian Polres Mamuju kemudian melanjutkan aksinya ke DPRD Sulbar untuk berdialog dan membubarkan diri dengan tertib.
Berita Terkait
Polisi tidak menambah personel meski demo di KPU RI sempat ricuh
Sabtu, 24 Februari 2024 0:41 Wib
Dampak kericuhan saat prosesi pemakaman Lukas Enembe
Jumat, 29 Desember 2023 7:38 Wib
Kapolda: Dua personel masih dirawat akibat kericuhan di BP Batam
Selasa, 12 September 2023 12:03 Wib
IJTI Sulsel mendesak Polda proses pelaku kekerasan terhadap wartawan
Rabu, 12 April 2023 19:09 Wib
Ketum PSSI minta semua pihak berpikir jernih soal ricuh di Stadion Jatidiri Semarang
Sabtu, 18 Februari 2023 6:48 Wib
Polisi memeriksa 16 pendukung PSIS pascabentrokan di Stadion Jatidiri
Jumat, 17 Februari 2023 23:54 Wib
Tiga orang luka-luka akibat kericuhan pada aksi unjuk rasa Aremania
Minggu, 29 Januari 2023 17:35 Wib
IPW: Harus dibentuk tim pencari fakta tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Minggu, 2 Oktober 2022 9:59 Wib