Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Wagub Sulsel) Agus Arifin Nu`mang pengurus Persaudaraan Muslim Sedunia (PMS) mewaspadai aliran sesat yang tidak sejalan dengan syariat Islam.
"Waspadai aliran aliran yang tidak sejalan dengan syariat Islam, karena ini bisa berpotensi memecah belah kerukunan sesama umat Islam," kata Wagub Agus saat menerima panitia pelaksana Musyawarah Daerah (Musda) IV Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I PMS, di Makassar, Selasa.
Agus mengatakan persoalan yang dihadapi umat Islam saat ini adalah konflik di antara sesama umat Islam itu sendiri, seperti yang terjadi di Yaman dan Syuriah.
"Hal yang seperti ini yang harus kita hindari, jangan sampai terjadi di Sulsel," kata Agus.
Menurut Agus, PMS harus mampu melakukan aksi nyata untuk menanamkan nilai-nilai Islam sebagai rahmat bagi alam semesta.
"Islam itu kan rahmatan lil alamin, jadi nilai-nilai kekerasan, dan terorisme tidak punya tempat dalam Islam," ucapnya.
Wagub berharap para pengurus PMS dapat membangun sinergi dengan Pemprov Sulsel untuk turut menjaga kondisi yang kondusif di Sulsel.
Adapun kedatangan panitia pelaksana Musda DPD PMS itu, adalah bermaksud mengundang orang nomor dua Sulawesi Selatan itu untuk memberikan sambutan sekaligus membuka Musda PMS yang direncanakan berlangsung pada tanggal 7 April 2017.
Berita Terkait
Fatayat NU Sulsel memperkuat kemitraan dengan Kemenag Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 0:34 Wib
Ekspor Sulsel Maret 2024 capai Rp190 juta dolar AS, meningkat 40 persen
Kamis, 2 Mei 2024 20:43 Wib
Turis Malaysia mendominasi kunjungan wisatawan ke Sulsel pada Maret 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:43 Wib
Peringatan Hardiknas tingkat Provinsi Sulawesi Selatan bertabur penghargaan
Kamis, 2 Mei 2024 20:09 Wib
Tiga parpol berkomunikasi bahas koalisi hadapi 24 Pilkada di Sulsel
Kamis, 2 Mei 2024 19:55 Wib
Pansus DPRD Sulsel terus matangkan Raperda Kesehatan Ibu dan anak
Kamis, 2 Mei 2024 18:27 Wib
DPRD Sulsel berharap KPUD dan Bawaslu jalankan pilkada secara transparan
Kamis, 2 Mei 2024 18:25 Wib
BPS : inflasi Sulsel per April 2024 lebih rendah dari nasional
Kamis, 2 Mei 2024 15:59 Wib