Makassar (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya di Makassar, Minggu, menilai Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan jajarannya telah menyelesaikan persoalan dengan sangat baik.
Ia mengungkapkan hal itu, terkait situasi pascainsiden penikaman yang menelan korban jiwa yang dilakukan seorang pria yang mengamuk di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar beberapa hari lalu.
Kedatangannya ke Sulsel bukan untuk menyelesaikan persoalan karena menurutnya telah terselesaikan atas peran Gubernur Sulsel dan jajarannya.
"Saya datang untuk mengucapkan terima kasih atas penyelesaian persoalan yang telah dilakukan, saya tidak datang untuk menyelesaikan masalah karena saya percaya Pak Gubernur telah menyelesaikannya," ujar Gubernur Frans Lebu Raya saat bertemu dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Insiden tersebut, katanya, merupakan kejadian yang tidak diinginkan bersama, walaupun dilakukan orang per orang bukan komunitas.
Ia yang hadir bersama beberapa pejabat Pemprov NTT dan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) NTT, juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut.
Diharapkan permohonan maaf ini dapat menjaga rasa persaudaraan antar kedua daerah, sama seperti persaudaraan yang dibangun di NTT.
"Persaudaraan ini kita harus terus jaga, Kami rukun di NTT. Koordinasi juga terus dilakukan. Jangan sampai persaudaraan rusak karena perilaku satu orang. Proses hukum terhadap kasus harus tetap berjalan," katanya.
Frans Lebu Raya mengundang Gubernur Sulsel untuk mengunjungi Kupang, juga mengajak Provinsi Sulsel, bersama-sama semakin giat melakukan pembangunan.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengharapkan, pertemuannya dengan Gubernur NTT semakin memperkuat persaudaraan antar kedua daerah.
"Tidak ada yang minta dilahirkan sebagai orang apa. Kejadian murni sebuah kecelakaan dan siapapun yang melanggar harus diproses hukum," katanya.
Respon cepat dengan melakukan pengendalian, komunikasi, koordinasi dan bekerja-nya seluruh pihak, baik di Sulsel maupun NTT adalah tanda pemerintah bertanggung jawab.
"Hal ini, pembelajaran bagi negeri bahwa pemerintah tidak boleh terlambat. Masalah kita tutup, kita lanjutkan dengan kerja sama dan melakukan perbaikan hubungan ekonomi," jelasnya.
Ketua Kerukunan Keluarga Turatea Tan Malaka Guntur menambahkan, insiden tersebut murni kecelakaan. Ia memberikan jaminan warga tidak akan melakukan hal hal tidak diinginkan. (T.KR-RY/F003).
Berita Terkait
Sejumlah Kepala Rutan di Sulsel ziarah ke makam pahlawan
Jumat, 26 April 2024 18:41 Wib
Pengusaha Malaysia akan berinvestasi Rp1 triliun di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 17:11 Wib
Pengusaha Malaysia sepakat berinvestasi 80 juta dolar AS di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib