Ambon (ANTARA Sulsel) - Status "Waduk" Wai Ela di Desa Negeri Lima, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, saat ini adalah waspada dengan ketinggian permukaan air 188,67 meter, kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kifly Wakanno.
"Tingginya permukaan air tersebut dipengaruhi curah hujan yang saat ini musimnya dengan kondisi cuaca berawan," kata Kifly Wakanno di Ambon, Jumat.
Masyarakat di Desa Negeri Lima pun senantiasa diingatkan soal status Waduk Wai Ela yang terbentuk akibat runtuhnya material Gunung Ulakhatu di Negeri Lima hingga menutupi aliran sungai pada 13 Juli 2012.
Begitu pun telah disosialisasikan status "Waduk" yang bila ketinggian permukaan air mencapai 189 meter maka dinyatakan siaga, sedangkan awas dengan 191 meter.
"Kami melalui koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Maluku menempatkan petugas pemantau di sana yang intensif memantau, mencatat dan melaporkan perkembangan permukaan ketinggian air," ujar Kifly.
Laporan rutin setap hari disampaikan ke Kementerian PU, BNPB, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku, Bupati Maluku Tengah dan Dinas/Badan teknis dan Danrem 151/Binaya.
Dia mengemukakan bahwa Waduk Wai Ela yang oleh Kementerian PU bekerjasama dengan JICA didisain menjadi "natural dam" (bendungan alam) saat ini sedang dirampungkan "spillway" (bangunan pelimpah air)
Realisasi pembangunannya saat ini baru sekitar 60 persen karena hujan yang musimnya di Maluku diprakirakan Mei - Agustus 2013. Terhambatnya perampungan spillway itu juga mengubah target pengoperasiannya akhir Juli 2013.
"Jadinya dipasang enam unit pompa penyedot air maupun memasang sirene bila ketinggian air mencapai awas dengan ketinggian air mencaiai 191 meter," kata Kifly.
Sebelumnya Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Muh Hasan, menyatakan, bangunan spillway pada Waduk Wai Ela sangat penting dan menjadi prioritas utama guna mengantisipasi banjir bandang bila material longsoran yang membentuk dam itu tidak mampu menampung volume air yang terus bertambah, terutama pada saat musim hujan.
Pembangunan spillway sangat penting dan harus dikerjakan karena bermanfaat untuk mengalihkan atau mengalirkan debit air yang terus bertambah dan mencapai titik tertingi.
Dia menilai Dam Wai Ela di Desa Negeri Lima merupakan yang terbesar di Indonesia.
"Dam Wai Ela merupakan yang terbesar dari semua dam atau waduk yang terbentuk secara alamiah di Tanah Air, bahkan di Asia juga tidak ada yang sebesar ini," tegasnya.
Kondisi Dam Wai Ela dengan debit air tertampung saat ini lebih dari 16 juta meterkubik itu membutuhkan penanganan serius dan segera guna mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana lebih besar dan menimbulkan banyak korban jiwa.
"Bayangkan saja dengan volume air lebih dari 16 juta meterkubik jika jebol maka hanya dalam waktu hanya empat hingga tujuh menit saja seluruh bangunan dan fasilitas di Desa Negeri Lima sudah rata dengan tanah dan airnya telah mencapai hilir sungai atau laut," kata Muh Hasan. Farochah
Berita Terkait
Mendagri tunjuk Sadli le jadi Plh Gubernur Maluku isi kevakuman
Kamis, 25 April 2024 13:46 Wib
LKBN ANTARA dan Bank Maluku Malut jalin kerja sama layanan data keuangan
Rabu, 27 Maret 2024 14:28 Wib
Polisi sebut tiga warga tewas karena keracunan ikan buntal di Saparua Maluku
Rabu, 6 Maret 2024 15:35 Wib
KPK panggil dua personel TNI ajudan Abdul Ghani Kasuba terkait kasus dugaan korupsi
Senin, 4 Maret 2024 11:17 Wib
Gempa magnitudo 5,4 yang mengguncang Maluku dipicu pergeseran lempeng
Selasa, 27 Februari 2024 6:31 Wib
Basarnas: Seluruh korban Heli Bell jatuh dapat dievakuasi
Rabu, 21 Februari 2024 17:27 Wib
Cuaca jadi penentu pencarian helikopter Bell 429 PK-WSW yang hilang di Halmahera
Rabu, 21 Februari 2024 7:39 Wib
BMKG: Gempa bermagnitudo 5,3 guncang Maluku
Selasa, 13 Februari 2024 7:01 Wib