Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Syafrie Syamsuddin mengatakan, negara tidak boleh kalah dengan sejumlah kelompok pergerakan yang diindikasikan bertentangan dengan ideologi negara atau berupaya membentuk negara baru (separatis).
"Negara tidak boleh kalah, kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan sesuatu yang bertentangan dengan ideologi negara atau agama, tidak dibolehkan," kata Syafrie pada sosialisasi kesadaran bela negara di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, untuk menyelesaikan hal tersebut perlu dilakukan dengan cara perang lunak (soft power ), namun kalau tidak bisa, negara tidak boleh kalah dan harus diselesaikan secara hukum.
Hal itu dilakukan karena dapat mengancam kedaulatan, mengancam keutuhan dan keselamatan bangsa.
Untuk menjaga keutuhan negara, lanjut Syafrie, juga perlu dukungan kualitas sumber daya manusia yang kuat, handal dan berdedikasi.
Selain itu, perlu didorong oleh politik negara yang bermartabat, dukungan ekonomi yang kuat serta memiliki solidaritas yang kuat terhadap permasalahan kemanusiaan baik di dalam maupun luar negeri.
"Termasuk perlu memikirkan kembali untuk memasukkan mata kuliah kewiraan dalam kurikulum perguruan tinggi dan juga pengadaan satelit untuk kepentingan pertahanan negara," kata Wamenhan.
Berita Terkait
Indonesia lawan Qatar, pertarungan tim dengan masalah serupa
Minggu, 21 Oktober 2018 13:08 Wib
Wamenhan Sosialisasi Bela Negara pada Ormas Sulsel
Jumat, 19 September 2014 9:37 Wib
Bandara Sultan Hasanuddin Layani 11,2 Juta Penumpang
Rabu, 5 Februari 2014 16:18 Wib
Putri Bandara Makassar Jadi Duta Penerbangan
Kamis, 20 Juni 2013 23:31 Wib
Pengembangan Terminal Bandara Hasanuddin Butuh 20 Hektare
Rabu, 12 Desember 2012 14:04 Wib
Kawasan Bandara Belum Dukung Tingkat Kunjungan Wisman
Kamis, 18 Oktober 2012 19:47 Wib
Jumlah Penumpang Bandara Hasanuddin Capai Delapan Juta
Jumat, 20 Juli 2012 21:54 Wib
Penumpang Transportasi Udara Diprediksi Meningkat 10 Persen
Jumat, 20 Juli 2012 21:40 Wib