Makassar (ANTARA Sulsel) - Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI Caroline Tupamahu mengatakan, sejak 2007 hingga saat ini sudah menghimpun 615 peneliti untuk membantu pengembangan Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Dari jumlah peneliti itu sebanyak 400 orang laki-laki dan 215 orang perempuan yang hasil penelitiannya telah dipublikasikan melalui media BaKTI news maupun media lainnya," kata Caroline pada peringatan 10 tahun BaKTI di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, keberadaan BaKTI yang berbasis di Makassar sejak 2004, mengembangkan tiga pilar yakni berbagi pengetahuan, mengembangkan jaringan dan melakukan penelitian.
"Selain mengembangkan penelitian, juga ada Sahabat BaKTI yang membantu akses informasi publik dan memfasilitasi kegiatan bersama," katanya.
Sementara itu, untuk penyebaran informasi ke wilayah yang belum terjangkau akses internet, disiapkan BaKTI news yang memuat artikel inovasi pembangunan di KTI.
"Hingga saat ini sudah ada 3.000 orang penerima BaKTI News, meskipun yang mendaftar itu jauh lebih banyak tapi karena keterbatasan kami, baru itu yang terpenuhi," katanya.
Sementara itu, Ketua Pokja Ketua Forum KTI
Prof Dr Winarni Monoarfa, MSi mengatakan, keberadaan Bursa Informasi KTI ini telah memberikan sumbangsih perluasan informasi dan juga mengangkat inovasi yang tumbuh di daerah KTI.
"Peran BaKTI yang bermitra dengan banyak lembaga dan stakeholder mampu memberikan inspirasi, pengalaman dan pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas pembangunan," katanya.
Pada HUT ke-10 BaKTI di Makassar juga menghadirkan 10 orang inspirator dari berbagai bidang yakni Pendiri Geeneration Badan Usaha Sosial Bijaksana Junerosano asal Bandung, Pendiri Kompasiana Pepih Nugraha dan penggiat partisipasi politik perempuan Andi Tenri Pada dari Kabupaten Maros, Sulsel.
Sedang ketujuh inspirator lainnya adalah ilustrator pelopor graphic recorder Deni Ganjar Nugraha, pendiri Yayasan Kalabia Indonesia Abraham Goram dari Papua Barat, Koordinator Geng Motor iMuT, Kupang, NTT Noverius Nggili, Komedian asal Wakatobi, Sultra Arie Kriting, Focal Point Jaringan Peneliti KTI Agussalim, figur pejabat pemda yang inovatif Noldy Tuerah dan Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI Caroline Tupamahu. Budi Suyanto
Berita Terkait
Peneliti: Permasalahan lingkungan Laut China Selatan berdampak ke Indonesia
Jumat, 15 Maret 2024 18:22 Wib
Peneliti menilai kenaikan suara PSI merupakan hal wajar
Selasa, 5 Maret 2024 22:22 Wib
Pemilu 2024 - Peneliti nilai semua pihak harus tahan diri terkait hasil hitung cepat
Jumat, 16 Februari 2024 15:29 Wib
20 Tim peneliti Unhas lolos pendanaan riset I-CORE dari Kemendikbudristek
Kamis, 4 Januari 2024 15:04 Wib
Kolokium internasional meneliti dampak perubahan iklim di Makassar
Sabtu, 16 Desember 2023 2:02 Wib
Rektor Unhas mengajak peneliti berkontribusi pada ilmu kesehatan
Selasa, 28 November 2023 0:42 Wib
Peneliti CSPS: Empat faktor pengaruhi keamanan pemilu
Minggu, 12 November 2023 14:28 Wib
Peneliti: Capres Prabowo menjadi pilihan terkuat kalangan NU di Jawa Timur
Jumat, 3 November 2023 19:20 Wib