Makassar (ANTARA Sulsel) - Pakar pendidikan dari USAID - Prioritas Dr Nensilianti, MHum mengatakan, tingkat litersi siswa sekolah dasar (SD) belum disertai dengan pemahaman bacaan, sehingga akan menjadi kendala untuk ke jenjang berikutnya.
"Dari pengamatan kami di lapangan, banyak siswa SD yang sudah bisa membaca, namun dari sisi pemahaman isi bacaan masih rendah, karena itu mendorong guru untuk dapat membantu siswanya," kata Nensilianti disela-sela workshop "Good Practice School" di Makassar, Selasa.
Menyikapi kondisi tersebut, lanjut trainer USAID ini, lembaga donor Amberika ini menghimpun 16 sekolah dari empat kabupaten/kota di Sulsel yakni Kabupaten Maros, Wajo, Bantaeng dan Makassar menjadi perwakilan mengikuti workshop untuk sekolah model.
Dia mengatakan, melalui pelatihan itu nanti, perwakilan guru dan kepala sekolah dapat melakukan pendampingan dan membuat metode dan model pembekajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami bacaannya.
"Jadi bukan persoalan literasinya saja, tetapi bagimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran yang dibacanya itu," katanya.
Dia mengatakan, selain melakukan pendampingan terhadap sekolah mitra USAID di Sulsel, juga perwakilan gurunya sudah diajak untuk meninjau sekolah percontohan atau sekolah model di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Sementara "out put" yang diharapkan dari pelatihan itu, lanjut dia, akan lahir suatu model yang dapat diterapkan pada siswa di kelas untuk memudahkan siswa memahami isi bacaannya.
"Jadi itu nanti akan menjadi pola rujukan dan menjadi praktik baik untuk diterapkan di kelas," katanya.
Selanjutnya, penerapan itu akan dievaluasi untuk dilihat perkembangan dan masalah di lapangan. Apabila belum sepenunya dapat dilaksanakan, tentu dicari solusi dari permasalahan yang ada.
Dalam perumusan model pengajaran dan pendampingan ke sekolah-sekolah mitra USAID, Nensilianti mengatakan, dua perguruan tinggi dilibatkan yakni Universitas Negeri Makassar dan Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar dengan dua instansi terkait yaitu Departemen Pendidikan dan Departemen Agama. Budi Suyanto
Berita Terkait
Bupati Lutim memimpin penggalangan dana untuk korban bencana alam
Sabtu, 4 Mei 2024 18:07 Wib
Forkesi Chapter Makassar mengedukasi tumbuh kembang anak
Sabtu, 4 Mei 2024 18:07 Wib
Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH guna tekan stunting
Sabtu, 4 Mei 2024 18:06 Wib
PDPI Sulselbar tingkatkan pengetahuan dokter di Kepulauan Selayar
Sabtu, 4 Mei 2024 15:58 Wib
Pemkab Luwu Timur kirim bantuan pertama 5 ton beras dan personel ke Luwu
Sabtu, 4 Mei 2024 15:56 Wib
BNPB : 2.957 warga Soppeng terdampak bencana banjir di Sulsel
Sabtu, 4 Mei 2024 15:55 Wib
Pj Gubernur dan Kapolda Sulsel memantau dampak banjir dari udara
Sabtu, 4 Mei 2024 15:54 Wib
Basarnas: Korban jiwa akibat bencana banjir di Luwu menjadi 10 orang
Sabtu, 4 Mei 2024 14:37 Wib