Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bersama Muspida Sulawesi Selatan melakukan sosialisasi tentang upaya mengeliminir faham radikal ISIS.
"Sosialisasi ini penting, agar masyarakat mengetahui bahwa faham radikal ISIS itu dapat mengancam kedaulatan dan kesatuan Republik Indonesia," kata Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT Brigjen Pol Rudi Supriadi di Ruang Pola, Kantor Gubernur Sulsel, Selasa.
Menurut dia, menghadapi penyebaran faham radikal ISIS ini patut diwaspadai, karena dapat memecah belah persatuan, termasuk memecah belah umat beragama.
Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, maka peran penting yang dilakukan saat ini adalah melakukan pencegahan kepada warga negara Indonesia (WNI) ke luar negeri dengan negara tujuan Irak dan Surya yang terlibat konflik bersenjata.
"Yang bisa dilakukan saat ini, kalau mereka sudah kembali kita bisa bina mereka, namun yang terbaik adalah mencegah saudara-saudara kita berangkat ke Irak an Surya itu lebih baik daripada lantas kembali," katanya.
Hal tersebut dengan pertimbangan bahwa jika WNI yang menjadi alumnus Irak dan Surya itu dikhawatirkan membawa faham-faham radikal yang bertentangan dengan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Selain itu, bahaya lainnya jika membawa keahliannya dalam merakit dan menggunakan bom atau senjata api itu masuk ke Indonesia, kemudian digunakan untuk hal-hal yang bersifat dekonstruktif.
Diakui, kini sudah ada pergeseran dari fenomena WNI yang diajak ke Irak dan Surya dengan alasan berjihad. Kalau sebelumnya yang direkrut itu adalah anak muda, kini sudah bergeser pada pasangan suami - isteri bersama anak-anaknya yang masih balita.
"Karena itu, kita harus menjaga keluarga kita agar tidak mudah terpengaruh faham radikal ISIS, baik karena alasan ekonomi maupun karena faham atau keyakinan," katanya.
Dalam mengantisipasi WNI ke negara Timur Tengah yang bertujuan `berjihad` menurut konsep ISIS, Rudi mengatakan, semua wilayah di Indonesia berpotensi menjadi jalur pelarian WNI ke luar negeri, sehigga patut diawasi secara ketat.
Pada kegiatan sosialisasi tersebut, juga digelar pembacaan ikrar dari Forum Kerukunan Umat Beragama di daerah ini. Komitmen itu sebagai wujud kepatuhan dalam mendukung program pemerintah dalam membahas ISIS.
Selain Rudi yang tampil sebagai pembicara, tokoh Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim Muzadi juga memberikan tauziah kepada para pejabat Muspida, tokoh agama, tokoh masyarakat dan akademisi.
"Semua elemen masyarakat ini, diharapkan menjadi ujung tombak dalam melindungi masyarakat dari pengaruh faham radikal," kata Rudi. Agus Setiawan
Berita Terkait
Serangan teror di Kota Kerman Iran adalah bom bunuh diri
Jumat, 5 Januari 2024 15:07 Wib
Densus 88: Tersangka DE bisa modifikasi "air guns" jadi senjata api
Selasa, 15 Agustus 2023 18:08 Wib
Densus 88 : DE terpapar paham terorisme sejak belia
Selasa, 15 Agustus 2023 12:01 Wib
Densus 88 menemukan bendera ISIS saat penggeledahan teroris
Selasa, 15 Agustus 2023 11:23 Wib
Densus 88 Antiteror Polri menangkap tersangka teroris terafiliasi ISIS di Bekasi
Senin, 14 Agustus 2023 17:32 Wib
Pemimpin ISIS dilaporkan tewas bunuh diri menggunakan bom rompi
Selasa, 2 Mei 2023 18:25 Wib
Presiden Erdogan: Turki telah menewaskan pemimpin ISIS di Suriah
Senin, 1 Mei 2023 11:34 Wib
AS: "Kini ISIS lebih kuat di Afghanistan"
Jumat, 24 Maret 2023 13:31 Wib