Mamuju (ANTARA Sulbar) - Stok pangan di wilayah Provinsi Sulawesi Barat menjelang bulan suci Ramadhan hingga pada momentum Idul Fitri dinyatakan aman dan terkendali.
"Stok ketahanan pangan kita cukup bagus, hanya saja yang mau diubah adalah mindset masyarakat bahwa kalau tidak makan nasi belum makan kalau bukan beras," kata pelaksana tugas Sekprov Sulbar, Dr.H. Jamil Barambangi usai mengikuti acara rapat koordinasi Tim Inflasi Daerah di kantor gubernur setempat di Mamuju, Sabtu.
Menurut Jamil, pangan itu bukan hanya beras yang menjadi sumber kehidupan karena masih ada bahan pokok lain seperti jagung, ubi jalar, sagu yang proteinnya juga luar biasa dan hampir sama dengan beras.
Ia menyampaikan salah satu yang juga menjadi kendala karena belum ada pengendali moneter
"Nanti setelah kehadiran BI di Sulbar yang direncanakan Oktober, barulah ada tim pengendali moneter, dan diharapkan harga semakin bisa terkendali," katanya.
Sekprov menyatakan dalam mengendalikan inflasi daerah maka dalam waktu dekat ini juga akan dilakukan pemantauan ke pasar bersama beberapa SKPD terkait datangnya Ramadhan.
Dalam kesempatan sama, Direktur Bank Indonesia (BI) Causa Iman dalam pertemuan tersebut menyampaikan, perkembangan inflasi Sulbar beberapa bulan terakhir masih dibawah inflasi nasional dan pada Mei ini inflasi Sulbar mencapai 7,27 persen dan itu diatas inflasi nasional sedangkan inflasi April sebesar 1,05 persen
"Inflasi Sulbar dibawah rata-rata nasional terjadi karena adanya gejolak harga di pasaran terutama harga makanan. Dengan adanya kordinasi dan rapat TPID diharapkan harga semakin terkendali," kata Causa Iman.
Dia juga menyampaikan dari hasil pertemuan ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan untuk program jangka panjang dan jangka pendek.
Untuk jangka pendek utamanya menjelang Ramadan dan Idul Fitri, katanya, bagaimana melakukan kerjasama kabupaten dan provinsi, membentuk sistem informasi pangan atau harga, melakukan sidak ke lapangan dan dilakukan pasar murah dalam waktu dekat.
"Untuk jangka panjang maka kita harapkan dilakukan kordinasi yang lebih baik lagi sehingga harga semakin terkendali di pasaran," ujar Causa Iman.
Sementara itu, Kabid Statistik Distribusi BPS Sulbar, Syahibuddin menyampaikan, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar ada beberapa kelompok dominan pemicu inflasi Juni tahun ini atara lain, kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau, kelompok perumahan,air, listrik, gas dan bahan bakar, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
Dia juga menyebutkan inflasi hingga Mei 2015, untuk indeks harga konsumen sebesar 117,53 persen, sedangkan kenaikan inflasi Mei 2015 terhadap inflasi Mei 2014 sebesar 7,27 persen.
Berita Terkait
Bulog jamin stok beras di Mamuju aman hingga lima bulan ke depan
Senin, 29 April 2024 20:40 Wib
Pemprov Sulsel ingatkan kabupaten/kota menyiapkan cadangan pangan
Senin, 29 April 2024 20:39 Wib
Kodim 1427 Pasangkayu dampingi petani kembangkan jagung
Senin, 29 April 2024 6:30 Wib
Lemkapi minta seluruh kapolda membantu swasembada pangan
Sabtu, 27 April 2024 20:00 Wib
Dinas Pertanian Bulukumba beri bantuan bibit unggul kepada petani
Jumat, 26 April 2024 22:49 Wib
Pemprov Sulbar kembali gelar gerakan pangan murah
Kamis, 25 April 2024 19:07 Wib
Kementan menggandeng Polri tingkatkan ketahanan pangan
Kamis, 25 April 2024 14:27 Wib
Pemprov Sulsel fokus pada konversi pangan ke tanaman hortikultura
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib