Makassar (ANTARA Sulsel) - United Nations Children`s Fund (Unicef) organisasi yang mengurus masalah anak-anak ini memberikan dukungan penuhnya terhadap program "Gerakan Kembali Bersekolah" Polres Mamuju, Sulawesi Barat.
"Gerakan Kembali Bersekolah ini kami mulai sejak tahun 2014, waktu itu saya bersama dengan teman-teman Babinkamtibas mencoba mengimplementasikan program dari Mabes Polri," ujar Brigadir Polisi Piether Paembonan di Makassar, Sabtu.
Dia bersama anggota Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Polres Mamuju pada 2014, mulai memasuki setiap rumah yang ada di Mamuju.
Babinkamtibas yang ditanam di setiap kelurahan itu berhasil melakukan pendataan di setiap rumah. Para anak-anak yang putus sekolah, maupun yang tidak bersekolah menjadi fokus utamanya.
Brigpol Piether mengaku jika dirinya melakukan pendataan disetiap rumah itu didasari atas banyaknya fenomena sosial yang umumnya dilakukan adalah para remaja.
Piether kemudian berinisiatif untuk kembali menyekolahkan anak-anak yang putus sekolah itu. Data yang didapatkan bersama Babinkamtibmas lainnya kemudian disatukan untuk kembali disekolahkan.
"Waktu itu saat saya ditugaskan menjadi Babinkamtibmas, saya melihat banyak fenomena sosial yang muncul dan kebanyakan pelakunya adalah anak remaja. Saya kemudian berinisiatif untuk menyekolahkan mereka yang putus sekolah," katanya.
Pither mengungkapkan, data anak-anak yang putus sekolah ini kemudian dilaporkan ke Kapolres AKBP Eko Wagianto dan setelah dirapatkan, seluruh polisi di Polres dengan sukarela menyumbangkan sebagian gajinya untuk mendanai fasilitas dan kelengkapan sekolah tersebut.
"Karena waktu itu tidak ada dana awal, makanya semua anggota di Polres dengan sukarela menyumbangkan gajinya senilai Rp50 ribu untuk beli fasilitas sekolah seperti baju, celana, tas, sepatu, buku, pulpen dan lainnya," ungkapnya.
Setelah semua sudah lengkap, pihak Polres kemudian melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk kembali menyekolahkan anak-anak yang putus sekolah itu.
Program Gerakan Kembali Bersekolah yang dimulai pada tahun ajaran 2014 mampu meraih dukungan dari semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta perbankan.
Piether mengaku jika di tahun pertamanya itu hanya mampu menyekolahkan kembali anak putus sekolah sebanyak 178 orang dengan jenjang pendidikan mulai Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Anak-anak yang disekolahkan itu juga mulai dari umur 7 tahun hingga usia 17 tahun. Alasan putus sekolah dari para anak ini pun beragam, mulai dari permasalahan ekonomi hingga pada dikeluarkannya anak tersebut.
Sukses menyekolahkan anak sebanyak 178 orang itu kemudian mulai mendapat perhatian dari organisasi Unicef yang dibawahi langsung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Unicef baru memulai program bantuannya sejak 2015 hingga saat ini.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, program Kembali Bersekolah yang dijalankan oleh Babinkamtibmas Polres Mamuju, Sulbar itu adalah implementasi dari program Reformasi Birokrasi Polri dengan 9 program unggulan yang salah satunya "Police go to school".
Berita Terkait
DTPHP Sulbar lakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Mamuju Tengah
Jumat, 3 Mei 2024 0:33 Wib
Bulog jamin stok beras di Mamuju aman hingga lima bulan ke depan
Senin, 29 April 2024 20:40 Wib
Pemprov Sulbar kembali gelar gerakan pangan murah
Kamis, 25 April 2024 19:07 Wib
Pj Gubernur Sulsel mencanangkan Gerakan Peduli Stunting di Wajo
Senin, 22 April 2024 22:57 Wib
Dinsos Sulsel bantu BKKBN sosialisasikan Gerakan Peduli Stunting
Minggu, 7 April 2024 2:16 Wib
Pemprov Sulsel dan Bapanas RI menggalakkan gerakan selamatkan pangan
Kamis, 4 April 2024 12:43 Wib
Kejari Sinjai gandeng DKP dan Bulog menggelar gerakan pangan murah
Selasa, 2 April 2024 21:20 Wib
Pemkab Sidrap menggandeng Bulog dan mitra ritel gelar pangan murah
Selasa, 2 April 2024 2:12 Wib