Makassar (Antara Sulsel) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengingatkan kepada para nelayan untuk berhati-hati dan tidak melaut sementara waktu karena kondisi cuaca yang terus hujan disertai angin kencang.
"Untuk sebagian wilayah di Sulawesi Selatan saat ini sedang terjadi hujan sedang yang kemudian berpotensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang yang juga mempengaruhi ombak di laut," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Siswanto di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, prakirawan yang dilakukan oleh BMKG Wilayah IV Makassar untuk seluruh 24 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan saat ini sedang dilanda hujan.
Namun tidak semua daerah intensitas hujannya itu cukup tinggi seperti yang terjadi di Kota Makassar, Kabupaten Takalar, Gowa, Maros, Pangkep, Barru, Pinrang, Pare-Pare, Soppeng, Sidrap, Jeneponto, Wajo, Bulukumba, Bantaeng dan Kepulauan Selayar.
Siswanto menyebutkan, untuk 13 kabupaten dan kota ini, tingginya intensitas hujan sudah terjadi selama sekitar sepekan dan juga disertai dengan adanya petir dan angin kencang.
"Pagi hari berpotensi terjadi hujan sedang di seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Kecuali hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di 13 wilayah itu. Siang dan sore harinya, berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang," katanya.
Menurutnya, berdasarkan prediksi, gelombang tinggi akan terjadi pada daerah perairan di Sulsel termasuk di perairan Flores, Selayar. BMKG memperkirakan potensi gelombang tinggi antara 2,5-4,0 meter.
Gelombang tersebut diperkirakan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, kemudian di perairan Kepulauan Sabalana, lalu perairan Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian Selatan, dan Laut Flores.
Sementara itu puluhan kapal nelayan yang sandar di Pelabuhan Rakyat Paotere, Makassar, Sulsel masih tetap bertahan. Beberapa nelayan menambatkan kapalnya di pelabuhan itu untuk membeli kelengkapan melaut sambil menunggu cuaca membaik.
"Sudah beberapa hari ini mendung terus dan katanya gelombang sedang tinggi. Kami terpaksa berlabuh sementara dan melengkapi perlengkapan termasuk makanan untuk persian melaut bila cuaca kembali normal," ujar Kahar.
Berita Terkait
Dinsos minta tim PKH dukung penurunan prevalensi stunting di Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:37 Wib
Kemenkumham Sulsel monitoring layanan pengaduan di Lapas Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:35 Wib
Wali Kota Makassar dan Pj Bupati Jeneponto MoU soal pengendalian inflasi
Rabu, 1 Mei 2024 20:02 Wib
Kejati Sulsel ajak santri Ponpres DDI Abrad Makassar jauhi narkoba
Rabu, 1 Mei 2024 19:09 Wib
Unhas dan Universitas Jember jalin kerja sama pendidikan kesehatan
Rabu, 1 Mei 2024 18:52 Wib
Rektor UNM ingin segera bangun kampung halamannya di Sulawesi Barat
Rabu, 1 Mei 2024 17:49 Wib
Diskominfo Makassar mengajak warga tingkatkan literasi keamanan digital
Rabu, 1 Mei 2024 17:25 Wib
Ketua DPRD Sulsel menyerap aspirasi buruh serikat pekerja
Rabu, 1 Mei 2024 16:35 Wib