Bantaeng (Antara Sulsel) - Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah membuka rapat kerja (raker) dan seminar nasional Ikatan Cendekiawan Kraton Nusantara (ICKN) Sulawesi Selatan di Gedung Balai Kartini Bantaeng, Minggu.
Bupati Bantaeng selaku eksekutif presidium ICKN Sulsel mengatakan besar harapannya agar ke depan ICKN harus memberi kontribusi, ide, dan konsep untuk membangun daerah.
"Kontribusi utama yang diharapkan adalah melahirkan gagasan-gagasan visioner tetapi juga implementatif untuk membangun bangsa dan daerah. Kita harus punya warna intelektual karena memang ICKN sangat sarat dengan potensi sumber daya manusia yang luar biasa," kata Nurdin.
Sementara Ketua Presidium ICKN Pusat H Muh Asdar menyampaikan rasa bangganya karena ICKN Sulsel menjadi contoh kepengurusan yang paling baik.
"Rapat kerja ICKN Sulsel ini adalah raker pertama yang diselenggarakan. Ini menjadi tanda bahwa organisasi ini mulai semakin mapan. Jadi sangat berharap agar raker ini dapat melahirkan suatu konsep yang membawa ICKN sebagai pemersatu nilai budaya bangsa," ujar Asdar.
Kegiatan dengan tema "Peran Kraton Dalam Memasuki Siklus 7 Abad Kebangkitan Nusantara Menuju Masyarakat Sulsel yang Madani" diikuti 150 peserta dari perwakilan ICKN Kabupaten / Kota se-Sulawesi Selatan.
Raker ICKN dilaksanakan sebagai tuntutan organisasi untuk melaksanakan misi dan program kerja. Menyatukan tekad demi persatuan dalam menjaga dan mengembangkan tradisi seni budaya lokal sebagai warisan leluhur.
Hadir pada kegiatan ini antara lain Ketua Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara (FSKN) Pangeran Arif Natadiningrat (Sultan Sepuh Cirebon), Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin (Sultan Palembang Darussalam), Sekjen FSKN Bunda Yani, Bendahara FSKN Pusat Jenderal Polisi A Mapparessa, Hj. Raden Ayu Dewi Ike Sartika (Kerajaan Jabar), Kangen Pangeran Yuroyudo (Pangeran Yogya), Ruliah (pemerhati adat budaya Tolaki).
Lainnya Kepala BKPSDM Bantaeng H Asri Sahrun, Kepala Dinas Perhubungan Andi Baso Fahrir, Kabag Humas dan Protokol Idham Kadir, serta para perwakilan ICKN kabupaten di Sulsel seperti Barru, Sidrap, Kepulauan Selayar, Bulukumba, Jeneponto, Takalar, Gowa, Enrekang, Tana Toraja, Luwu, Bone dan Wajo serta Kotamadya Parepare.