Mamuju (Antara Sulbar) - Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapeppan) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, bersama lembaga anak PBB Unicef meluncurkan Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) di daerah itu.
Sekretaris Bapeppan Mamuju Khatma Ahmad, pada peluncuran Gerakan Kembali Bersekolah di Kantor Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Kamis, menyatakan, gerakan tersebut sebagai bagian dari program bebas tuntas wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan di tiga desa di daerah itu.
"Melalui gerakan ini, kami ingin mengajak seluruh anak-anak di Kabaten Mamuju yang putus sekolah dapat kembali bersekolah," kata Khatma Ahmad.
Peluncuran gerakan tersebut juga dihadiri Kepala Perlindungan Anak Unicef Jakarta Amanda Bisex, Kepala Perwakilan Unicef Makassar Hangky Wijaya, dari Yayasan Karampuan Adita Yudistira, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.
Pada peluncuran Gerakan Kembali Bersekolah itu, Kepala Desa Botteng Utara secara resmi mengembalikan 13 anak kembali bersekolah disusul dua desa lainnya, yakni Desa Bunde dan Diungkait mengembalikan 34 anak putus sekolah untuk kembali bersekolah.
Sebelum meluncurkan Gerakan Kembali Bersekolah, Bapeppan bersama Unicef menetapkan tiga desa yakni, Desa Botteng Utara Kecamatan Simbora, Desa Diungkait Kecamatan Tapalang serta Desa Bunde di Kecamatan Sapanga sebagai "pilot project" atau percontohan desa tuntas belajar sembilan tahun.
Bapeppan lanjut Khatma Ahmad, juga akan menfasilitasi organisasi perangkat daerah untuk melanjutkan program tersebut.
Ia juga meminta organisasi perangkat daerah atau instansi terkait, mensosialisasikan gerakan tersebut dan mengajak para kepala desa agar menggunakan dana desa untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pendidikan.
"Kami berharap, gerakan kembali bersekolah dan pencanganan desa tuntas wajib belajar sembilan tahun dapat dilanjutkan oleh instansi terkait. Melalui gerakan ini, kami berharap ke depan, tidak ada lagi anak-anak di Mamuju yang putus sekolah," terang Khatma Ahmad.
Bapeppan Mamuju pada 2018 tambah Khatma Ahmad, akan melakukan pencanangan gerakan serupa di desa lainnya di Kabupaten Mamuju.
"Kami berharap, kegiatan ini menjadi rutinitas dan pada tahun depan akan kembali melakukan pencanangan tuntas belajar sembilan tahun di desa-desa lainnya," tutur Khatma Ahmad.
Sementara itu, Kepala Desa Botteng Utara Syahrir mengaku senang desanya menjadi percontohan sebagai desa tuntas belajar sembilan tahun.
Desa Botteng Utara kata Syahrir, siap menerima berbagai program dari pemerintah maupun Unicef, seperti pencanganan tuntas akta kelahiran.
"Kami siap membantu dan siap menjadi percontohan untuk desa lainnya," kata Syahril.
Berita Terkait
Unhas kerja sama dengan UNICEF dukung program KKN
Rabu, 21 Februari 2024 17:35 Wib
Pemprov Sulsel dan UNICEF siapkan peluncuran RAD-PG atasi stunting
Selasa, 19 Desember 2023 11:21 Wib
UNICEF bantu kampanye pencegahan wasting dan stunting di Sulsel
Senin, 6 November 2023 20:05 Wib
Pemkab Sidrap kembangkan aplikasi SIMPALD agar sanitasi aman
Kamis, 5 Oktober 2023 20:22 Wib
Kabupaten Pinrang menerapkan aplikasi penyedotan air limbah domestik
Selasa, 26 September 2023 21:08 Wib
Dinkes Sulsel bersama Unicef antisipasi hoax imunisasi rotavirus
Selasa, 22 Agustus 2023 5:26 Wib
Konsultan PALD ingatkan warga rutin menyedot penampungan tinja
Sabtu, 22 Juli 2023 5:35 Wib
Unicef dan Pemprov Sulsel turunkan anak tidak sekolah di Bone dan Takalar
Kamis, 6 Juli 2023 5:33 Wib