Makassar (Antaranews Sulsel) - PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) yang menebang 1.000 pohon untuk kepentingan pembangunan Jalan Tol Layang Makassar akan menggantikannya dengan 6.060 bibit pohon baru dan membuat kawasan ruang terbuka hijau (RTH) yang baru.
"Sesuai dengan aturan, satu pohon yang ditebang harus digantikan dengan lima pohon baru. Tapi kami akan melebihkannya dari jumlah itu," ujar Direktur Utama PT BMN Anwar Toha di Makassar, Minggu.
Ia mengatakan, penebangan pohon yang dilakukannya itu sudah sesuai dengan semua aturan perundangan yang berlaku terlebih dengan adanya izin dari pemerintah kota Makassar dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar.
Disebutkannya, 6.060 pohon dengan delapan jenis pohon diantaranya pohon mangrove, pohon lontara, trembesi dan beberapa pohon produktif lainnya seperti mangga.
"Ada delapan jenis pohon yang akan kita gantikan sebagai kompensasinya, ada pohon mangrove, trembesi, lontara dan pohon produktif lainnya dan semuanya itu akan kita sebar di Makassar untuk membuat RTH baru," katanya.
Anwar mengaku jika pihaknya telah menghitung setiap detail pohon yang berada di sepanjang Jalan Andi Pangerang Pettarani dan Jalan Tol Reformasi di mana jumlahnya mencapai 1.012 pohon yang ditebang.
Semua pohon trembesi di Jalan AP Pettarani yang ditebang itu berada di median jalan maupun di tepian jalan di mana lokasi pohon-pohon itu akan dijadikan sebagai pijakan membuat tiang atau pilar dari jalan tol layang sepanjang 4,3 kilometer.
"Kita sudah hitung semua dan yang akan ditebang. Jumlahnya itu yang akan ditebang 1.012 pohon, mulai pohon kecil sampai pohon besar dan semuanya itu nantinya akan kita gantikan lebih dari ketentuan undang-undang," jelasnya.
Sebelumnya, Anwar menyatakan, penebangan seribuan pohon dengan melihat ketentuan peraturan yakni tetap akan ada kompensasi seperti satu banding lima pohon.
"Kompensasi dari aturan itu kan 1:5. Di mana satu pohon yang kita tebang akan digantikan dengan lima pohon baru untuk penghijauan dan itulah kompensasinya," katanya.
Jumlah bibit berbagai jenis pohon yang ditawarkan oleh pelaksana proyek yakni sekitar 6.000 atau telah melampaui dari ketentuan di mana aturan yakni satu banding lima pohon.
Diketahui, sedikitnya, ada 16 jenis pekerjaan yang masuk dalam tahap konstruksi diantaranya pekerjaan tanah, galian struktur, drainase, sub grade, sub base, perkerasan, struktur beton, pekerjaan baja struktural, dan elektrikal.
Agar Tol Layang Makassar dapat berfungsi efektif dalam mengurai kemacetan, pengembang mendesain "off ramp dan on ramp" (jalur naik dan turun) bagi pengguna jalan di tiga titik.
Pengendara nantinya dapat naik dan turun di Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Boulevard, dan Jalan Sultan Aluddin. Kendaraan dari arah Sultan Alauddin dapat melewati tol layang langsung ke bandara tanpa melewati jalur utama AP Pettarani.
Berita Terkait
Menkeu: Menteri PUPR bagai Sinterklas bagi BMN senilai Rp374 triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 15:42 Wib
Kemenkumham Sulsel pantau pengunaan BMN di Rutan
Kamis, 15 Agustus 2024 15:29 Wib
Kanwil Kemenkumham Sulsel ikuti rakernis BMN 2024
Kamis, 18 Juli 2024 13:33 Wib
Kemenkumham Sulsel : laporan keuangan dan BMN tanggung jawab entitas pemerintah
Rabu, 26 Juni 2024 16:18 Wib
Kemenkumham Sulsel monev pengelolaan BMN di Rutan Sengkang
Minggu, 31 Maret 2024 14:41 Wib
Kemenkumham Sulsel gelar pra rekonsiliasi laporan keuangan dan BMN
Senin, 15 Januari 2024 22:12 Wib
DJKN Sulseltrabar merampungkan sertifikasi BMN hingga 8.454 bidang tanah
Rabu, 20 Desember 2023 21:11 Wib
Sensus BMN guna mengoptimalkan pengelolaan aset negara
Minggu, 3 Desember 2023 9:54 Wib