Pameran foto sebagai rangkaian perayaan 25 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Slowakia berlangsung dari tanggal 26 November hingga 3 Desember.
Pensosbud KBRI Bratislava, Lely Meiliani kepada Antara London, Selasa menyebutkan foto yang dipamerkan merupakan hasil dokumentasi Pavol Demes selama berkunjung ke Indonesia pada tanggal 12-21 April lalu adalah potret toleransi dan kerukunan kehidupan beragama serta dialog antar kepercayaan di Indonesia.
Kunjungan Demes dilakukan atas kerja sama antara KBRI Bratislava dengan Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI. Selama di Indonesia, yaitu ke pusat peribadatan agama seperti masjid, gereja, wihara, pura, kelenteng dan panti asuhan di tiga kota, yaitu Jakarta, Bandung dan Jogjakarta.
Pembukaan pameran dihadiri pejabat tinggi Slowakia, kalangan diplomat dari negara sahabat, kalangan media dan pers, akademisi, serta perwakilan komunitas agama di Bratislava.
Pembukaan pameran diawali dengan lantunan lagu "Tombo Ati" dimainkan secara apik melalui kolaborasi musisi Indonesia (kendang Bali), Slowakia (piano) dan Montenegro (akordion).
Dubes RI Adiyatwidi Adiwoso, menyampaikan bahwa pameran foto ini dilaksanakan sebagai bentuk lain dari kegiatan dialog antar agama (interfaith dialog) bekerjasama dengan pihak Slowakia.
Melalui pameran ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih baik serta menghindari adanya miskonsepsi, mispersepsi, dan misinterpretasi tentang perbedaan agama.
Hadir sebagai tamu kehormatan dalam acara tersebut adalah Kepala Kantor Kepresidenan Slowakia Stefan Rozkopal, yang pernah menjabat sebagai Dubes Slowakia untuk Indonesia.
Stefan Rozkopal menyampaikan bahwa Pancasila dan falsafah Bhineka Tunggal Ika menjadi landasan yang sangat krusial bagi Indonesia untuk menyatukan bangsa Indonesia yang beragam dari segi bahasa, suku bangsa, maupun agama.
Menurutnya, saat ini publik Slowakia juga dihadapkan dengan banyaknya anggapan dan prasangka buruk terhadap umat Islam. Maka dari itu, inisiasi yang dilakukan Indonesia sebagai negara muslim terbesar melalui pameran foto merupakan salah satu cara menunjukkan kehidupan beragama yang sebenarnya.
Acara ditutup dengan doa yang dilakukan perwakilan berbagai agama yaitu Islam, Hindu, Buddha, Konghucu dan Kristen, dilakukan WNI yang tinggal di Slowakia. Tamu undangan disuguhi dengan aneka kue tradisional dan tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas terselenggaranya pameran foto Indonesia: Unity in Diversity.
Pameran berlangsung di gereja tua bergaya gothic yang dibangun tahun 1297, berlokasi di Old Town Bratislava yang sejak tahun 1782, tidak dipergunakan lagi sebagai tempat ibadah tetapi dialihfungsikan menjadi bangunan bersejarah dan tempat pameran.
Selama pameran berlangsung, tidak hanya dihadiri pengunjung asal Slowakia tetapi juga kalangan turis yang sedang berkunjung ke Bratislava.
Diperkirakan sekitar 1.500 pengunjung datang selama pameran berlangsung. Pameran akan dilanjutkan dengan ceramah foto oleh Pavol Demes di berbagai universitas di Slowakia.