Mamuju (Antaranews Sulbar) - Wakil Gubernur Sulawesi Barat Enny Anggraeni Anwar mengakui masih terjadinya ketimpangan transportasi antar kabupaten di daerah itu.
"Di Sulawesi Barat dapat dilihat pada semua ibu kota kabupatennya dan bahkan antar kabupaten, terlihat kesenjangan yang cukup mencolok, seperti minimnya angkutan perkotaan dan desa yang berakibat pada tingginya biaya transportasi dan lambatnya pergerakan arus barang dan jasa," kata Enny Anggraeni Anwar, Selasa, di Mamuju.
Wagub juga mengatakan rendahnya minat bersekolah di Sulbar karena jarak rumah dengan sekolah harus ditempuh dengan berjalan kaki beberapa kilometer karena kurangnya bus sekolah.
"Pilihan orang tua terpaksa harus membelikan sepeda motor buat anaknya, meski belum cukup umur dan cakap mengemudi. Terbatasnya angkutan masal berkorelasi dengan tingginya angka kecelakaan kendaraan roda dua," terang Enny Anggraeni Anwar.
Padahal menurut Wagub, transportasi memiliki kontribusi yang sangat besar dan bernuansa strategis bagi pembangunan nasional, regional dan lokal dengan sifatnya sebagai penggerak dan pendorong kegiatan pembangunan serta perekat kesenjangan antarwilayah.
Peranan sektor transportasi menjadi sangat vital dan menjadi urat nadi dalam berbagai sektor.
"Sehingga kehadirannya tentu sangat diharapkan oleh seluruh masyarakat dalam beraktivitas sehari- hari secara selamat, aman dan nyaman. Namun saat ini, masih dilihat pemandangan dan ketidakteraturan yang terdapat di beberapa ruas jalan di kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, yang kerap kali membuat tidak nyaman dan tidak jarang berujung pada hadirnya peristiwakecelakaan lalu lintas," tutur Enny Anggraeni Anwar.
"Saya berharap adanya dukungan Ditjen Perhubungan Darat melalui Kepala Balai Transportasi Darat Wilayah XIX Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat, kiranya dapat membantu mengatasi masalah angkutan perkotaan dan desa serta dukungan pengadaan bus sekolah. Selain itu tentunya koordinasi dan sinergitas yang sudah terbangun antarpemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota terus akan kita bangun dan intensifkan," tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Barat Khaeruddin Anas mengatakan, misi Pemerintah Sulawesi Barat melalui Dinas Perhubungan adalah konektifitas.
"Ini telah dijabarkan di sektor transportasi darat yang bukan hanya kegiatan keselamatan, tetapi mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor ekonomi di Sulbar," tuturnya.
"Target kami adalah bagaimana menurunkan disparitas harga antara Sulbar dan wilayah yang mengitarinya, terutama Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, dimana kita cermati, harga masih tinggi di Sulawesi Barat karena barang tersebut melalui Sulawesi Selatan dulu baru ke sini," jelas Khaeruddin.
Berita Terkait
Pemprov Sulbar ajak pemerintah daerah melakukan terobosan tingkatkan PAD
Jumat, 26 April 2024 18:40 Wib
Pemprov Sulbar lelang 44 kendaraan dinas untuk hasilkan PAD
Jumat, 26 April 2024 14:53 Wib
Pemprov Sulbar permudah petani sawit dapat benih unggul
Jumat, 26 April 2024 14:44 Wib
Dishut Sulbar bina petani kembangkan usaha lebah madu
Jumat, 26 April 2024 14:25 Wib
Sarpras Kepresidenan apresiasi PLN pasok listrik tanpa kedip di Sulbar
Jumat, 26 April 2024 14:14 Wib
Kapolda Sulbar dan DPRD Lampung sepakati penegakan hukum sengketa tanah
Kamis, 25 April 2024 20:03 Wib
Pemprov Sulbar kembali gelar gerakan pangan murah
Kamis, 25 April 2024 19:07 Wib
Ditlantas dan Tim RTMC tingkatkan keselamatan berlalu lintas di Sulawesi Barat
Kamis, 25 April 2024 16:10 Wib