Makassar (Antaranews Sulsel) - Organisasi kemanusian United Nations Children`s Fund (Unicef) bersama Pemerintah Kota Makassar aktif melakukan kampanye anti perundungan (bully) terhadap anak-anak khususnya pada lingkungan sekolah.
"Bully menjadi fenomena yang kerap terjadi di kalangan anak-anak hingga remaja di Makassar, khususnya di lingkungan sekolah. Kami semua aktif melakukan kampanye dan pendampingan agar bully tidak menjadi kebiasaan," ujar Perwakilan Unicef Debora di Makassar, Selasa.
Ia menambahkan bullying menjadi perhatian dari Unicef beserta semua pihak karena maraknya fenomena tersebut selama beberapa tahun terakhir.
Ia menyatakan kampanye bullying atau antiperundungan tersebut dapat membantu anak-anak membuka potensi mereka yang luar biasa untuk bisa dikembangkan dengan pendampingan efektif dari para guru dan orang tua.
"Kita mengaktifkan isting kita membela, melindungi dan biarpun banyak orang bilang jelek tapi ada di hati kita melindungi punya rasa. Mengaktifkan semangat atau perasaan untuk melindungi orang dari bully," jelasnya.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak DPPA Kota Makassar, Achi Soleman mengatakan jika kegiatan ini sebagai upaya pencapaian Makassar mendapat predikat Makassar Kota Layak Anak.
Selain itu sekolah ramah anak, yang mana sekolah ini mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak, dan memberikan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, dan mekanisme pengaduan.
"Kalau kemarin kita sempat membaca di medsos kasus anak yang menancapkan badik di temannya itu juga bermula dari bully yang berkembang menjadi kekerasan fisik," ujarnya.
"Bisa kita bayangkan kalau anak kecil sudah melakukan hal-hal yang tidak pantas bagaimana mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal untuk mencapai cita-citanya padahal untuk 20 tahun kedepan mereka adalah penerus kota ini," lanjutnya.
Achi berharap kegiatan ini akan terus berlanjut di sekolah lain di Makassar dan mencegah terjadinya tindakan bully yang membawa dampak negatif bagi anak di Makassar.
"Harapan kami ke depan kiranya program kegiatan replikasi anti bully tidak berhenti di tahun ini tapi akan terus menjadi program unggulan untuk SMP Negeri 1 Makassar sehingga sekolah ramah anak dapat terwujud ditempat ini dan menjadi virus positif bagi sekolah lain," ucapnya.