Lies Nurdin imbau peserta FEMME perhatikan sampah plastik
Makassar (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan Liestiaty F Nurdin meminta seluruh peserta pameran The International Woman Exhibition Female on the Move (FEMME) and Celebes Beauty Fashion Week (CBFW) 2019 memperhatikan sampah, khususnya plastik.
Hal ini disampaikannya saat membuka secara resmi pameran fesyen terbesar di Indonesia bagian timur tersebut di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu.
Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Sulsel yang juga Ketua PKK Sulsel itu mengimbau agar panitia dan peserta FEMME menggunakan tumbler (tempat air minum) sebagai upaya mengurangi penggunaan sampah plastik.
"Tolong seluruh limbah pameran semuanya diperhatikan. Sebaiknya pakai tumbler, jangan air dos masuk kiri-kanan," ujarnya.
Liestiaty menyampaikan saat ini Indonesia darurat sampah, terutama sampah plastik, yang menghasilkan mikroplastik. Sampah plastik, kata dia, menjadi momok yang sangat menakutkan karena mulai mencemari laut dan sering ditemui di tubuh ikan.
"Perlu diperhatikan bahwa mikroplastik ini menjadi pencetus kanker. Jadi kalau bisa kegiatan ini jangan lagi menggunakan plastik," pintanya.
"Dengan fesyen yang cantik, tubuh juga harus sehat," kata istri Gubernur Sulsel tersebut.
Selain itu Liestiaty turut mengingatkan tamu undangan terkait upaya pencegahan stunting. Sulsel, kata dia, menjadi urutan ke empat dengan kasus stunting terbanyak di Indonesia.
Stunting atau kekerdilan merupakan masalah kurang gizi kronis dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya.
"Enrekang paling tinggi kasusnya di Sulsel. Kepada ibu-ibu, kegiatan bisa tetap aktif tapi keluarga nomor satu. Jangan lupa menyiapkan makanan yang bergizi buat anak-anak kita sebagai generasi masa depan," paparnya.
Bersamaan dengan itu, Liestiaty juga mengingatkan untuk menggunakan sarung dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April mendatang. Berkumpul di Jalan Jendral Sudirman pada car free day nanti.
"Dalam rangka Hari Kartini, mari kita sama-sama memasarkan sarung khas Bugis Makassar, silahkan pakai sarung anda pada car free day 21 April," ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Rusmayani Madjid mengatakan sudah sangat tepat permintaan Ketua Dekranasda Sulsel tersebut. Apalagi, kata dia, Presiden Joko Widodo telah menargetkan pengurangan sampah harus mencapai 30 persen pada tahun 2025.
Hal ini disampaikannya saat membuka secara resmi pameran fesyen terbesar di Indonesia bagian timur tersebut di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu.
Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Sulsel yang juga Ketua PKK Sulsel itu mengimbau agar panitia dan peserta FEMME menggunakan tumbler (tempat air minum) sebagai upaya mengurangi penggunaan sampah plastik.
"Tolong seluruh limbah pameran semuanya diperhatikan. Sebaiknya pakai tumbler, jangan air dos masuk kiri-kanan," ujarnya.
Liestiaty menyampaikan saat ini Indonesia darurat sampah, terutama sampah plastik, yang menghasilkan mikroplastik. Sampah plastik, kata dia, menjadi momok yang sangat menakutkan karena mulai mencemari laut dan sering ditemui di tubuh ikan.
"Perlu diperhatikan bahwa mikroplastik ini menjadi pencetus kanker. Jadi kalau bisa kegiatan ini jangan lagi menggunakan plastik," pintanya.
"Dengan fesyen yang cantik, tubuh juga harus sehat," kata istri Gubernur Sulsel tersebut.
Selain itu Liestiaty turut mengingatkan tamu undangan terkait upaya pencegahan stunting. Sulsel, kata dia, menjadi urutan ke empat dengan kasus stunting terbanyak di Indonesia.
Stunting atau kekerdilan merupakan masalah kurang gizi kronis dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya.
"Enrekang paling tinggi kasusnya di Sulsel. Kepada ibu-ibu, kegiatan bisa tetap aktif tapi keluarga nomor satu. Jangan lupa menyiapkan makanan yang bergizi buat anak-anak kita sebagai generasi masa depan," paparnya.
Bersamaan dengan itu, Liestiaty juga mengingatkan untuk menggunakan sarung dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April mendatang. Berkumpul di Jalan Jendral Sudirman pada car free day nanti.
"Dalam rangka Hari Kartini, mari kita sama-sama memasarkan sarung khas Bugis Makassar, silahkan pakai sarung anda pada car free day 21 April," ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Rusmayani Madjid mengatakan sudah sangat tepat permintaan Ketua Dekranasda Sulsel tersebut. Apalagi, kata dia, Presiden Joko Widodo telah menargetkan pengurangan sampah harus mencapai 30 persen pada tahun 2025.