Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat seiring adanya sinyal penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
Rupiah menguat 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.227 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.239 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu, mengatakan potensi melambatnya ekonomi AS menjadi perhatian The Fed, di mana bank sentral AS tersebut juga mensinyalkan potensi turunnya suku bunga.
"Saat ini investor memperkirakan suku bunga The Fed akan turun pada pertemuan September, lebih awal dari perkirakan sebelumnya yaitu Desember," ujar Lana.
Indeks optimisme ekonomi AS sendiri menunjukkan perlambatan. The IBD/TIPP Economic Optimism Index untuk bulan Juni tercatat 53,2, turun dari 58,6 pada Mei, dan jauh di bawah ekspektasi konsensus 59,2. Indeks tersebut terendah sejak Februari 2019.
Untuk prospek ekonomi enam bulan mendatang, konsumen memperkirakan ekonomi akan melambat terutama karena kebijakan pemerintah yang kurang efektif. Namun di sisi Personal Financial Outlook, konsumen memperkirakan ada perbaikan.
Lana memprediksi hari ini rupiah akan menguat di kisaran Rp14.200 per dolar AS hingga Rp14.230 per dolar AS.
Berita Terkait
Nilai tukar rupiah menguat didukung intervensi BI
Senin, 29 Januari 2024 9:35 Wib
Kurs rupiah jelang akhir pekan menguat, investor cermati hasil RDG BI
Jumat, 19 Januari 2024 11:28 Wib
Kurs rupiah menguat seiring investor tunggu data cadangan devisa Indonesia
Senin, 8 Januari 2024 11:56 Wib
Kurs rupiah menguat dipicu peningkatan data klaim tunjangan pengangguran AS
Jumat, 8 Desember 2023 10:56 Wib
Kurs rupiah menguat 89 poin jadi Rp15.404 per dolar AS pada Senin
Senin, 20 November 2023 9:48 Wib
Demokrat : Empat nama menguat jadi bacawapres Prabowo di Pilpres 2024
Senin, 9 Oktober 2023 20:11 Wib
Nilai tukar rupiah menguat 25 poin jadi Rp15.495 per dolar AS
Jumat, 29 September 2023 10:10 Wib
Analis memprediksi nilai tukar rupiah menguat karena pengaruh China
Jumat, 15 September 2023 10:29 Wib