Mamuju (ANTARA News) - Jajaran Polres Mamuju, Sulawesi Barat kembali memanggil tujuh pemuda pemabuk sebagai saksi atas terbakarnya Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mamuju, yang terjadi sekitar Kamis (4/3) sekitar pukul 03.00 Wita.
Kasat Reskrim Polres Mamuju, AKP Abidin, yang dikonfirmasi diruang kerjanya, Jumat, mengatakan, peristiwa yang menghanguskan KPU Mamuju, hingga saat ini terus dikembangkan untuk mengungkap motif yang sebenarnya atas terjadinya peristiwa kebakaran itu.
"Untuk sementara waktu kami belum bisa memberikan keterangan lebih jauh, namun kuat dugaan bahwa kebakaran hebat itu bisa jadi karena ada unsur kesengajaan dari oknum-oknum tertentu," ungkapnya.
Saat ini pun kata dia, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh pemuda yang melakukan pesta minuman keras (miras) di sekitar TKP, tepatnya di lapangan Merdeka Mamuju saat kejadian berlangsung.
"Pada malam kejadian, sebanyak tujuh pemuda sedang pesta miras, atas dasar itu kami memeriksa untuk meminta keterangan dari ketujuh orang itu untuk menguatkan indikasi atas peristiwa ini," ucapnya.
Abidin mengatakan, sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan sedikitnya lima orang saksi masing-masing Iwan (Satpam KPU Mamuju), Akbar, Ikwal, Anwar masing-masing operator komputer dan bendahara KPU Mamuju, Mastin.
"Pasca kebakaran, kelima saksi di atas telah kami periksa, bahkan dua orang stafnya juga telah dilakukan pemeriksaan," ungkapnya.
Dia mengatakan, dari tujuh staf KPU termasuk dua orang satpan yang dimintai keterangannya ternyata belum memberikan keterangan yang kuat, karena mereka rata-rata berdalih saat kejadian dalam keadaan tertidur.
"Sesuai dengan pemeriksaan terhadap saksi, baik tujuh orang staf KPU dan tujuh pemuda pemabuk tersebut, belum mampu memberikan keterangan yang kuat atas terbakarnya KPU ini," jelas Abidin.
Namun demikian, pihaknya tetap optimistis kasus ini akan segera terbongkar siapa dalang dari peristiwa itu.
"Kami pun masih menuggu hasil tim Labfor cabang Makassar yang sudah melakukan olah TKP beberapa hari lalu," ujarnya.
Abidin menambahkan, akibat kejadian tersebut mengakibatkan sejumlah komputer, satu unit motor dan data-data hasil pemilihan legislatif lalu semuanya ludes terbakar akibat kebakaran yang menghanguskan bangunan gedung pusat penyelenggaraan pemilihan umum di Mamuju itu.
"Sejumlah barang inventaris kantor KPU seperti komputer dan inventaris lainnya tak dapat diselamatkan dalam peristiwa kebakaran yang terjadi saat itu," ucapnya.
(T.KR-ACO/F003)
Berita Terkait
Polisi: Tujuh orang tewas akibat kebakaran ruko Mampang ditemukan dalam satu ruangan
Jumat, 19 April 2024 7:53 Wib
Bupati Pinrang serahkan bantuan pada korban kebakaran
Selasa, 16 April 2024 18:49 Wib
29 korban tewas dalam kebakaran klub malam di Istanbul Turki
Rabu, 3 April 2024 12:07 Wib
Seorang tewas akibat kebakaran PT Pokhpand di Makassar
Selasa, 2 April 2024 2:15 Wib
Pabrik pakan ternak PT Pokphand di Makassar terbakar
Senin, 1 April 2024 19:48 Wib
Panglima TNI: Dugaan sementara penyebab kebakaran Gudmurah yakni amunisi kedaluwarsa
Minggu, 31 Maret 2024 17:58 Wib
Panglima TNI: Kebakaran Gudmurah tidak menimbulkan korban jiwa
Minggu, 31 Maret 2024 17:53 Wib
Panglima TNI sebut 65 ton amunisi terdampak kebakaran Gudmurah Kodam Jaya
Minggu, 31 Maret 2024 14:54 Wib