Makassar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Lies F Nurdin menyebutkan Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) yang digelar bersama Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel dapat membantu pengentasan sturting di daerah itu.
Lies F Nurdin mengatakan peran serta ibu-ibu sangat penting pada ajang tersebut karena dapat memberikan edukasi yang tujuannya untuk mengentaskan stunting.
“Saya rasa kalau semua ibu-ibu turun untuk mengajarkan makanan olahan B2SA ini ke masyarakat, stunting tidak akan terjadi,"kata istri Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah itu di Makassar, Rabu.
Ketua Dekranasda Sulsel itu menjelaskan, aneka olahan pangan lokal non beras khas daerah asal peserta, dipamerkan pada acara ini seperti abon kuda, teng-teng, hingga olahan dange.
"Potensi olahan pangan lokal yang dimiliki Sulsel sangat besar dan beragam. Kalau kita lihat, seluruh kabupaten/kota memperlihatkan potensinya masing-masing," jelasnya.
Kreativitas dan inovasi para peserta lomba pangan lokal ini, juga mendapat apresiasi dari istri Nurdin Abdullah tersebut.
"Saya rasa juri akan bingung karena semua bagus, kreatif dan inovatif. Saya juga sempat coba beberapa makanannya tadi enak-enak ya," tuturnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Hj Fitriani MP menyampaikan, lomba pangan lokal ini sangat bagus dan penting untuk dilaksanakan.
"Lomba ini sangat penting dan berperan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penerapan prinsip B2SA. Selain itu, lomba ini juga diharapkan bisa mendorong kreativitas dan inovasi pangan lokal yang bernilai komersial," ujar Fitriani.
Perwakilan kabupaten yang memenangkan perlombaan pada Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) akan mewakili Sulsel pada Festival B2SA tingkat nasional, yang akan dilaksanakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, 10 Oktober 2019.