Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong penggunaan diplomasi digital untuk menyebarkan pesan perdamaian ketika berbicara dalam Konferensi Regional Diplomasi Digital yang berlangsung di Jakarta pada Selasa,
"Teknologi internet dan media harus digunakan dalam diplomasi digital untuk melawan ancaman yang tumbuh dari ekstremisme kekerasan dan terorisme," kata Menlu Retno.
Menurut dia, pelaksanaan diplomasi digital dibutuhkan untuk memastikan bahwa media sosial dan platform online dapat berkontribusi pada berbagai upaya melawan ekstremisme yang disertai kekerasan dan terorisme.
Menlu RI mengatakan bahwa pemerintah perlu merangkul raksasa teknologi, seperti Facebook, Google, Instagram dan Twitter untuk menyebarkan pesan damai dan toleransi.
"Idenya sederhana, untuk menjadikan industri teknologi siap memberikan landasan bagi para pemimpin dunia, pemimpin agama, dan pemimpin komunitas untuk menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian secara online," ujar dia.
Untuk itu, Menlu Retno menekankan bahwa diplomasi harus dapat beradaptasi dengan transformasi yang terjadi akibat kecepatan dunia digital agar bisa tetap relevan.
"Internet mungkin bisa menjadi sumber konflik, tentu saja, itu berada di luar tujuan diplomasi. Inilah mengapa saatnya bagi dunia diplomasi untuk berjalan seiring dengan dunia digital," ucapnya.
Pemerintah Indonesia menyelenggarakan Konferensi Regional tentang Diplomasi Digital pada 10-11 September 2019 yang dihadiri perwakilan dari 16 negara, yakni perwakilan dari 10 negara anggota ASEAN dan enam negara lainnya, yaitu Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru.
Konferensi Regional tentang Diplomasi Digital itu akan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan terkait di kawasan untuk membahas peluang dan tantangan mengenai kegiatan diplomasi yang dijalankan di era digital, serta cara menggunakan dan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara efektif dalam diplomasi menuju kemajuan dan kemakmuran bersama.
Konferensi itu juga bertujuan untuk mendorong kerja sama di masa depan dalam mengurangi kesenjangan teknologi dan digital (technological and digital divide) di kawasan.
Kegiatan tersebut juga diharapkan menjadi kesempatan bagi semua pihak yang hadir, termasuk sektor swasta, untuk membangun peluang kerja sama di bidang teknologi digital.
Berita Terkait
Diskominfo Sulbar akselerasi pengembangan ekosistem digital
Selasa, 7 Mei 2024 12:00 Wib
Presiden Jokowi: Perangkat teknologi-komunikasi masih didominasi impor
Selasa, 7 Mei 2024 11:43 Wib
Presiden Jokowi meresmikan IDTH jadi pusat uji perangkat digital terbesar ASEAN
Selasa, 7 Mei 2024 11:42 Wib
Dua siswa Bulukumba Sulsel terpilih sebagai peserta ASEAN DSE 2024
Senin, 6 Mei 2024 6:03 Wib
Disdukcapil Pangkep dan Nobel kolaborasi pelayanan perekaman IKD
Rabu, 1 Mei 2024 18:51 Wib
Diskominfo Makassar mengajak warga tingkatkan literasi keamanan digital
Rabu, 1 Mei 2024 17:25 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar edukasi pelaku UMKM agar terus berkembang
Selasa, 30 April 2024 0:18 Wib
Judi dan kekerasan seksual di dunia digital
Senin, 29 April 2024 18:43 Wib