Mamuju (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Barat KH Nur Husain menyatakan, siap memperkuat sinergi dengan kepolisian guna memerangi paham radikal di daerah itu.
"Penguatan sinergi antara MUI dengan kepolisan di Sulbar dipandang penting dilakukan sebagai upaya pencegahan dini paham radikal maupun tindak pelanggaran hukum oleh suatu kelompok tertentu, dengan memaksimalkan pembinaan umat," kata KH Nur Husain, di Mamuju, Senin.
"Pembinaan umat yang kami lakukan bersama dengan Polda Sulbar selama ini dengan cara aktif melakukan silaturahim dan melancarkan program sholat Subuh berjamaah ke masjid-masjid dan berdialog dengan jamaah untuk menghasilkan solusi dari setiap persoalan yang ada," tambahnya.
Upaya ini menurutnya, sangat strategis karena dapat langsung bertatap muka dengan masyarakat atau jamaah di masjid, membahas segala sesuatu persoalan yang terjadi atau bahkan jika akan terjadi.
"Meskipun sampai saat ini kami tidak menemukan pemahaman radikal di kelompok masyarakat, namun tetap harus kita waspadai dengan dilakukan pencegahan sedini mungkin," ujarnya.
Ia mengaku optimistis, pemahaman radikal dapat dicegah jika ditangani secara bersama-sama oleh para alim ulama, tokoh masyarakat serta pihak terkait lainnya.
Ia juga mengecam segala tindakan anarkis yang dilakukan oleh para oknum saat menyampaikan aspirasi.
"Semestinya memberikan nasehat dengan mendatangi pemimpin, dilakukan dengan cara-cara yang baik, bukan malah melakukan perusakan," tuturnya.
Terkait pelantikan presiden dan wakil presiden, pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat Mamuju untuk mendukung terciptanya suasana yang kondusif dan menolak segala isu-isu negatif yang sifatnya provokatif.
"Ayo Sukseskan pelantikan presiden demi keamanan dan ketertiban Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata KH Nur Husain.
Sementara, Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Mashura mengatakan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan tanggung jawab bersama.
"Keamanan negeri ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama dengan menolak segala tindakan anarkis, menolak paham radikal dan ikut menciptakan suasana kondusif saat pelantikan presiden dan wakil presiden," kata Mashura.
Berita Terkait
BPBD: Material longsor menutupi ruas jalan pada 70 titik di Mamasa
Jumat, 3 Mei 2024 22:34 Wib
PJ Gubernur Sulbar: Kemendagri apresiasi upaya pengendalian inflasi
Jumat, 3 Mei 2024 21:22 Wib
DTPHP Sulbar lakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Mamuju Tengah
Jumat, 3 Mei 2024 0:33 Wib
BPS: Sulbar provinsi dengan pengendalian inflasi terbaik
Kamis, 2 Mei 2024 20:10 Wib
Basarnas dan RSUD Sulbar menandatangani kesepakatan penyelenggaraan SAR
Kamis, 2 Mei 2024 19:53 Wib
Pemprov Sulbar percepatan satu data provinsi menuju satu data Indonesia
Kamis, 2 Mei 2024 18:23 Wib
Kapolda menjamin keamanan lingkungan pendidikan di Sulbar
Kamis, 2 Mei 2024 18:21 Wib
Polewali Mandar Sulbar kembangkan literasi berbasis inklusi sosial
Rabu, 1 Mei 2024 20:04 Wib